Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang diikutsertakan dalam berbagai upacara adat dan acara khusus. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, namun teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu rendang berbeda-beda di setiap daerah.
Pada tahun 2011, rendang menduduki puncak daftar 50 hidangan terlezat dunia menurut CNN International. Pada tahun 2018, rendang resmi diakui sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia.
Baca Juga: Optimisme Tinggi Borneo FC Menghadapi Arema FC: Waspadai Kehebatan Lawan
3. Rendang Digunakan sebagai Bantuan Pangan Korban Bencana
Rendang digunakan sebagai bantuan pangan bagi korban bencana alam karena umur simpannya yang lama dan kandungan nutrisinya yang tinggi, seperti Gempa Lombok 2018, Gempa dan Tsunami Sulawesi 2018, Banjir Bengkulu 2019, Badai Siklon Darat Seroja 2021, dan Tanah 2021, Topan Senjur.
4. Rendang dibumbui dengan Mencampur dengan Makanan Lain
Seperti pasta, mie, burger, bahkan sushi. Rendang merupakan masakan yang kaya akan rempah-rempah. Selain bahan dasar dagingnya.
Rendang juga menggunakan santan (karambia) dan campuran berbagai bumbu khas, antara lain cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah, dan beberapa bumbu lain yang biasa disebutkan.
Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Pekan ke 15, Big Match Persebaya vs Persib hingga PSM vs Madura United
Proses memasak autentiknya bisa memakan waktu beberapa jam (biasanya sekitar empat jam), sehingga membuat rendang membutuhkan waktu dan kesabaran.
5. Rendang mempunyai tempat khusus dalam kebudayaan Minangkabau.
Rendang mempunyai filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berbeda dengan empat unsur dasar yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang merupakan hidangan yang disajikan dalam perayaan adat apa pun, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau penyambutan tamu terhormat.