Network
PR DEPOK - Di tengah suasana pandemi Covid-19 yang setiap harinya memakan korban, beberapa negara tengah berusaha untuk mengembangkan vaksin demi menanggulangi pandemi yang awal ditemukannya di Kota Wuhan, Tiongkok ini.
Hal itu pun dilakukan oleh Indonesia yang ikut mengembangkan vaksin Covid-19. Beberapa vaksin yang dikembangkan sedang dalam tahap uji coba pada relawan.
Selain itu meski dalam tahap pengembangan, Erick Thohir selaku Ketua pelaksana Pemulihan Gugus Tugas Covid-19 memperkirakan harga vaksin tersebut mencapai 5 sampai 30 USD atau sekitar Rp74.000 hingga Rp445.000.
Baca Juga: Diduga Tak Kuat Hadapi Penyakit Covid-19, Pasien Loncat dari Lantai 6 RSD Wisma Atlet
Harga tersebut dinilai tinggi jika dibebankan secara mandiri kepada rakyat biasa. Maka dari itu, Mulan Jameela selaku Anggota Komisi VII DPR RI, berpendapat agar pemerintah tidak membebani masyarakat perihal harga vaksin.
Pasalnya, berdasarkan kebijakan pemerintah dalam mekanisme vaksin Covid-19, setiap orangnya diperlukan dua hingga tiga kali suntikan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Dengan harga yang sudah diperkirakan sebelumnya dan mekanisme tersebut, dapat dipastikan rakyat akan menghabiskan uang yang banyak untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Tak heran jika Mulan Jameela memberikan pendapat agar pemerintah tidak membebankan biaya vaksin pada rakyat, karena akan ada banyak orang yang tidak mampu membeli vaksin.
Baca Juga: Jakarta Kembali Terapkan PSBB, Wakil Ketua MPR: Jangan Jadi Ajang Adu Kuasa
