Hal itu bisa menjadi wadah untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas hingga ke tingkat daerah.
"Jadi strategi ini mengawinkan industri, ketenagakerjaan dan pendidikan karena ketiganya selama ini masih bergerak dan kami akan menggerakan ketiga sektor ini," tutur Dedek Prayudi.
Baca Juga: BRI Liga 1: Susunan Line Up, Head to Head, dan Prediksi Skor Pertandingan Dewa United vs Bali United
Dedek mengungkapkan bahwa siasat itu digodok Prabowo Gibran untuk menyoroti sejumlah data terkait pengangguran di tanah air.
Sementara itu berdasar data international Labour Organization (ILO) dan Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui bahwa sebagian besar orang Indonesia bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan.
Serta sebagian besar anak muda membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya.
"BPS bertutur penyumbang terbesar pengangguran itu ialah lulusan SMK. Jadi setelah didalami lagi kami melihat bahwa di sini ada ketidakcocokan cetak dunia pendidika Indonesia dengan kebutuhan industri potensi ekonomi," tutup Dedek Prayudi.***