PR DEPOK - Melihat aktifitas petugas gondola yang sedang membersihkan gedung-gedung tinggi di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia KOPERBI, perlu memahami betapa krusialnya aspek keselamatan dalam pekerjaan tersebut.
Dalam konteks ini, mitigasi risiko (Security & Safety) menjadi fokus utama untuk menjaga keamanan dan kesehatan para pekerja. Salah satu metode penyelamatan yang diterapkan pada pekerjaan high-risk rope access atau gondola adalah metode horizontal rescue.
Metode horizontal rescue melibatkan kolaborasi antara sejumlah personil dan tim yang bekerja bersama-sama untuk menyelamatkan korban dalam situasi darurat. Laporan ini menggarisbawahi beberapa aspek keselamatan terkait dengan kegiatan tersebut.
Baca Juga: PKH Tahap 1 2024 Kapan Ditransfer? Dana Rp3 Juta per Tahun akan Diterima Masyarakat Kategori Ini
1. Penanganan Kecelakaan atau Darurat
Mitigasi risiko melibatkan persiapan untuk menangani kecelakaan atau situasi darurat. Koordinasi antara berbagai pihak, termasuk BM (Building Management), Personil HK (Housekeeping), PAM TKO (Pertolongan Ahli Medis Tim Kerja Operasional), Safety TKO, Tim Medis, dan Ambulance sangat penting untuk memastikan respons yang cepat dan efektif.
Baca Juga: Enaknya Kebangetan! Rekomendasi 8 Tempat Makan Maknyus di Kabupaten Sukoharjo
2. Pelatihan dan Peralatan Keselamatan
Para petugas gondola harus menjalani pelatihan yang memadai dalam penggunaan peralatan keselamatan, termasuk peralatan evakuasi dan penyelamatan.
Pelatihan ini mencakup pemahaman prosedur darurat, penggunaan alat-alat pengaman, serta teknik-teknik penyelamatan.
Baca Juga: Cihuy! Ini Estimasi Tanggal Pencairan, Nominal, dan Cara Cek Penerima Bansos PKH Januari 2024