"Itu salahnya Pak Mahfud Semua, ya dia Menko-nya, artinya dia nggak mengajarkan apa yang diomongkan, di emang menko-nya. Jadi, Pak Mahfud nggak bisa ngritik pemerintah, di bidang polhukam itu urusan dia," imbuhnya.
Fahri pun kemudian menyarankan Mahfud MD untuk tidak berada di dalam kabinet atau dalam kata lain mundur dari pemerintahan saat ini.
Baca Juga: Buntut Google Pecat 15.000 Karyawan, Serikat Pekerja Alfabet Demo di Kampus-kampus Google
Menurutnya, kalau mengkritik tetapi masih menikmati fasilitas negara, itu tidak baik.
"Kan sudah saya bilang dari awal, kalau dia mau keluar dari Pak Jokowi. Karena kabinet ini brengsek," kata Fahri.
"Saya sudah mau menegakan hukum tapi saya dihambat presiden, ngomong gitu dong. Dia (Mahfud MD) masih menikmati itu juga di dalam, nggak boleh ya," tuntasnya.
Baca Juga: TOP 8 Rumah Makan di Kabupaten Pemalang, Rasakan Cita Rasa Kuliner Enak dan Lezat di Sini!
Sebagai informasi, sebelumnya, Ganjar Pranowo yang merupakan pasangan Mahfud MD sendiri menyarankan agar dia mundur dari jabatannya sebagai Menkopolhukam di kabinet presiden Jokowi.
Ganjar menilai ada potensi konflik kepentingan peserta Pilpres 2024 apabila mereka tak mundur dari jabatannya di Pemerintahan. Katanya, potensi tersebut harus diwaspadai.
"Maka, saya sarankan mundurlah, berubahlah aturan. Termasuk, Cawapres Mahfud MD yang saat ini menjabat menteri (Menkopolhukam)," ujar Ganjar Pranowo, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Pikiran Rakyat, Selasa, 23 Januari 2023.***