"Kelihatannya Gatot dijadikan new Covid. Gagal berantas Covid mau berantas Gatot. Kita bisa lihat sebetulnya seluruh strategi media Istana itu adalah bukan jegal Gatot, tapi menjebaknya," ucap Rocky, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut, ia menilai jebakan yang jadi tudingannya tersebut terlalu dangkal karena satu isu terus diputar-putar.
"Saya enggak anggap itu akan berhasil, karena KAMI tetap diinvestasikan untuk politik moral," ujarnya.
Ia menuding bahwa pemerintah adalah sebagai pihak yang bermaksud untuk menjegal langkah KAMI yang berada di jalur oposisi.
Baca Juga: Bermain Selang Air, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Usai Tak Sengaja Telan Amuba Pemakan Otak Manusia
Dalam waktu beberapa hari ke depan, diyakini dia, pemberitaan tentang Gatot akan ramai dimunculkan berbagai media nasional.
"Upaya mengepung Gatot mungkin berhasil jika politik moral juga ada di Istana. Nah, soal ini kalau yang menjebak moralnya jauh di bawah. Isu soal Gatot juga akan dimunculkan ulang dalam dua hari ini," katanya.
Kemudian perihal pemberitaan soal Gatot dan pelarangan sejumlah kegiatan KAMI, ia menilai memiliki tujuan tertentu, di antaranya untuk menganggu psikologis dari para deklarator dan simpatisannya.
"Bukan digelembungkan, tetapi diarahkan supaya timbul kontradiksi di dalam KAMI. Dan psikologis KAMI terganggu terutama di daerah. Sehingga semua perencanaan moral KAMI itu berantakan sebenarnya itu pikirannya," ucap dia.***