Partisipasi Pemilih Pemilu 2024 Melampaui Target, Ini Data KPU

- 27 Maret 2024, 15:00 WIB
 Ilustrasi – KPU mencatat bahwa partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 telah melampaui target dari sebelumnya, simak data KPU selengkapnya.
Ilustrasi – KPU mencatat bahwa partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 telah melampaui target dari sebelumnya, simak data KPU selengkapnya. //Pixabay/mohamed_hassan/

PR DEPOK - Tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 mencapai lebih dari 81 persen, melampaui target RPJMD 2020-2024 sebesar 79,5 persen. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dalam berpartisipasi dalam proses demokrasi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berhasil menggalang dukungan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya hak suara mereka, yang menjadi kunci dalam mencapai angka rekor tersebut.

Partisipasi yang tinggi ini juga mencerminkan semangat untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu memimpin dengan baik dan mewakili kepentingan rakyat.

Baca Juga: Selain Grace Natalie, PSI Jagokan Kaesang Pangarep Tuk Pimpin Jakarta

Partisipasi Pemilih Pemilu 2024: Mengukir Sejarah Demokrasi

Partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 telah mencatat sejarah baru bagi demokrasi Indonesia. Dengan tingkat partisipasi mencapai lebih dari 81 persen, masyarakat telah menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam melibatkan diri dalam proses demokrasi.

Hal ini tidak hanya melampaui target RPJMD 2020-2024, tetapi juga mencerminkan semangat untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili kepentingan rakyat secara baik.

Kesadaran akan pentingnya hak suara telah berhasil digalang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang menjadi kunci keberhasilan pencapaian angka rekor ini.

Data yang diumumkan oleh KPU pada 25 Maret 2024 menggambarkan antusiasme masyarakat dalam proses demokrasi:

- Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden mencapai partisipasi sebesar 81,78% atau sebanyak 164.227.475 suara sah.
- Pemilihan DPR menorehkan partisipasi sebesar 81,42% dengan 151.796.631 suara sah.
- Pemilihan DPD, meski dengan dinamika tersendiri, berhasil mencapai partisipasi sebesar 81,36% dengan 138.913.462 suara sah.

Baca Juga: Usai Bertemu Ayah, Bocah Korban Rudapaksa Menangis hingga Peluk Erat Sang Ibu: Mau sama Mama Aja

Upaya KPU: Merangkul Masyarakat Menuju Pemilu yang Berkualitas

Berbagai langkah telah diambil oleh KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih:

- Edukasi Langsung: Melakukan edukasi langsung di institusi pendidikan dan keagamaan.
- Kerjasama dengan Organisasi Masyarakat: Mengajak berbagai organisasi dalam kegiatan sosialisasi.
- Pemanfaatan Media Daring: Menyebarkan informasi melalui berbagai platform media daring.
- Sosialisasi kepada Tokoh Masyarakat: Melibatkan tokoh masyarakat dan agama dalam penyebaran informasi.
- Program Kreatif: Menggelar program menarik, seperti lomba pembuatan video edukasi pemilu.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Akun Jualan Hampers Lebaran 2024 di Semarang, Bisa Dikirim ke Luar Kota

Evaluasi Pemilu 2024: Belajar dari Kegagalan, Meraih Kesuksesan

Meskipun Pemilu 2024 berjalan dengan lancar, terdapat beberapa kendala yang perlu dievaluasi. Salah satunya adalah adanya pemungutan suara ulang (PSU) di 783 tempat pemungutan suara.

Meskipun PSU tersebut menunjukkan adanya kegagalan dalam pelaksanaan awalnya, namun tindakan tersebut sekaligus mencerminkan komitmen KPU untuk memastikan integritas proses demokrasi.

Baca Juga: Amalan Malam Lailatul Qadar, Raih Pahala dan Keberkahan di Bulan Ramadhan

Dampak Positif Tingkat Partisipasi Pemilih

Tingginya partisipasi pemilih memiliki dampak yang signifikan:

- Legitimasi Pemerintahan: Meningkatkan legitimasi pemerintah dan perwakilan rakyat yang terpilih.
- Kualitas Demokrasi: Menandakan kemajuan dalam kualitas demokrasi di Indonesia.

Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa mereka telah berupaya sekuat tenaga untuk memberikan layanan terbaik dalam kegiatan Pemilu 2024. Catatan dan kritik yang diterima diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan ke depan.

"Kami sudah mencoba berikhtiar sekuat mungkin untuk memberikan layanan terbaik dalam kegiatan Pemilu 2024. Berbagai catatan dan kritik dapat menjadi catatan evaluasi dan perbaikan dari waktu ke waktu." tutur Hasyim Asy'ari dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah