Puan Maharani Singgung Kerja Sama Antarnegara, Ingatkan Petuah Sorkarno Soal Kekeluargaan Bangsa

- 8 Oktober 2020, 16:52 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Ketua DPR RI, Puan Maharani. /ANTARA/

PR DEPOK - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyinggung isu urgenai kerja sama dan gotong royong antarnegara dalam menghadapi berbagai persoalan mulai dari lingkungan, kemanusiaan, ekonomi, hingga pandemi Covid-19.

"Dengan gotong royong global, kita akan memiliki energi besar untuk menghadapi pandemi COVID-19,” tutur Puan Maharank di Jakarta pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Pernyataan tersebut disampaikan Puan Maharani saat memberikan sambutan dalam Peluncuran Buku Inter-Parliamentary Union (IPU) yang digelar guna memperingati hari jadinya ke-130.

Sebelum adanya Covid-19, menurutnya masyarakat dunia juga sudah menghadapi tantangan-tantangan lain selain pandemi yang menggerogoti hampir semua negara.

Baca Juga: Soal Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Polisi: Diharapkan Tidak Jadi Klaster Baru Covid-19

Tantangan tersebut seperti menipisnya ketersediaan sumber daya alam dunia, tantangan perang dagang dan ekonomi, perubahan iklim, dan lainnya.

Menurut Ketua DPR RI itu, berbagai tantangan global yang telah terjadi menunjukkan bahwa seluruh negara benar-benar sedang menguji kekuatan tali persahabatan antarnegara.

"Karena persoalan-persoalan yang dihadapi dunia saat ini dampaknya dirasakan lintas negara dan perlu diselesaikan bersama-sama oleh semua masyarakat dunia," tuturnya.

Puan Maharani menilai bahwa semua pihak harus sadar bahwa tidak ada negara yang akan bisa menang di dunia dengan cara menyendiri.

Menurutnya Indonesia meski terus bekerja keras mengatasi pandemi, tetapi selama masih ada negara lain yang kesulitan mengatasinya maka ibu pertiwi tidak akan pernah benar-benar aman dari Covid-19.

Baca Juga: Tangkap 200 Demonstran yang Diduga Kelompok Anarko, PMJ Ungkap 12 Orang Terindikasi Reaktif Covid-19

Contoh lainnya yang ia sebutkan yakni pentingnya gotong royong skala global adalah terkait pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs yang sejak awal sudah ditetapkan sebagai target untuk masyarakat, dan bumi.

"Ini sejalan dengan sebuah istilah dalam budaya Jawa di Indonesia, yaitu mukti siji, mukti kabeh, yang artinya kurang lebih makmur satu, makmur semua," ujarnya.

Menurut Puan Maharani, IPU sebagai organisasi pionir dan visioner sejak 1889 termasuk para pendiri IPU, William Randal Cremer dan Frederic Passy, sudah menyadari akan pentingnya dialog dan kerja bersama antarnegara.

"Waktu itu belum terbayang akan ada yang namanya LBB (Liga Bangsa-Bangsa) dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), IPU-lah salah satu yang membuka jalan, IPU membuka mata dunia bahwa organisasi multilateral dapat dan perlu didirikan jika kita ingin mencapai tujuan bersama di tingkat global," ujarnya.

Baca Juga: Hingga Akhir 2020, Pengangguran Diprediksi Capai 11 Juta Orang Akibat PHK dan Dirumahkan Perusahaan

Puan Maharani mengatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, terdapat amanah agar Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Ia menyebut Presiden Indonesia ke-1 Soekarno sejak tahun 1945 sudah mengutarakan bahwa "Kita bukan saja harus mendirikan negara Indonesia merdeka, tetapi kita harus menuju pula kepada kekeluargaan bangsa-bangsa."

Presiden Inter-Parliamentary Union, Gabriela Cuevas, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, serta pimpinan dan anggota Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR-RI juga ikut menghadiri acara tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah