Unjuk Rasa Penolakan UU Cipta Kerja Berujung Tindakan Anarkis, BIN Klaim Sudah Prediksi

- 9 Oktober 2020, 14:09 WIB
Pengunjuk rasa melempar sepeda ke Halte Transjakarta Bundaran HI yang dibakar massa saat aksi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Lawa di Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020.* /Antara/Dhemas Reviyanto/
Pengunjuk rasa melempar sepeda ke Halte Transjakarta Bundaran HI yang dibakar massa saat aksi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Lawa di Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2020.* /Antara/Dhemas Reviyanto/ /

PR DEPOK – Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja telah disahkan oleh DPR pada Senin, 5 Oktober 2020 lalu.

Peraturan hukum yang telah menjadi Undang-undang (UU) tersebut mendapatkan banyak penolakan dari hampir seluruh elemen masyarakat Indonesia khususnya kaum buruh dan mahasiswa.

Penolakan tersebut menghasilkan aksi unjuk rasa yang digelar mulai dari Selasa, 6 Oktober hingga Kamis, 8 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: BI Susun 3 Strategi Nasional untuk Pertahankan Daya Beli dan Keberlangsungan UMKM di Masa Pandemi

Aksi demonstrasi tersebut terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Palembang, dan Surabaya.

Selain itu, aksi demonstrasi juga terjadi di sejumlah wilayah lain seperti Sukabumi, Depok, dan Malang.

Aksi unjuk rasa tersebut nyatanya berujung pada tindakan anarkis yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab seperti pengerusakan fasilitas umum hingga bentrokan dengan aparat penegak hukum.

Baca Juga: IDI Sebut Demonstrasi Penolakan RUU Cipta Kerja Berpotensi Jadi Klaster Covid-19 Baru

Juru bicara Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Heru Purwanto mengatakan, bahwa pihaknya sudah memprediksi akan terjadinya bentrokan dengan aparat Kepolisian dalam aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja di sejumlah daerah Indonesia.

"Ya, kami (sudah prediksi, red). Tapi, selama kita terukur, dan kita undercontrol, yang penting meminimalisir, korbannya tidak banyak yang berjatuhan. Kalau terjadi pembakaran kita langsung padamkan dengan berbagai cara. Kalau rusuh kita semprot pakai water cannon, gas air mata," kata Wawan seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah