PR DEPOK – Aksi Bupati Halmahera Utara (Halut) Maluku Utara (Malut), Frans Manery, viral di media sosial setelah membubarkan massa demonstran yang melibatkan kelompok mahasiswa dan pemuda.
Para mahasiswa yang berdemo di Tobelo, Jumat, 31 Mei 2024, dibubarkan oleh Frans Manery menggunakan sebilah parang.
Bupati Halut saat dihubungi menjelaskan, dirinya telah menegur massa untuk bubar, namun massa tidak mengindahkan permintaan tersebut dan tetap berorasi. Karena itu, ia mengejar massa dengan sebilah parang.
Frans lebih lanjut menjelaskan, tindakannya itu bukan sebagai kepala daerah karena menurutnya ia tidak memakai atribut sebagai bupati.
Baca Juga: Daftar Libur Nasional dan Long Weekend Juni 2024, Siap-Siap Booking Tiket Buat Liburan!
"Saya katakan, tindakan itu bukan atas nama bupati, tettapi atas nama pribadi," katanya seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Sabtu, 1 Juni 2024.
Namun, aksi bupati direkam para pendemo. Terlihat Bupati Frans Manery menggunakan kemeja putih didampingi dua orang pengawal mengejar para pendemo.
Tujuan Demonstrasi Mahasiswa
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) melakukan unjuk rasa di Kantor DPRD Halut, Kantor BKAD, dan Kantor Bupati dan Hotel Marahai.
Baca Juga: Syarat Pinjaman KUR BRI Juni 2024: Panduan Lengkap dan Tips Jitu Agar Pengajuan Disetujui
Mereka menolak kedatangan artis Ibu kota, yaitu Mario G Klau dan komika Mongol Stres yang akan menghibur masyarakat di acara puncak Refleksi 21 Tahun Kabupaten Halut di Lapangan Do'Omu Matau pada Jumat malam.