Network
PR DEPOK – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, berbagai isu beredar luas, salah satunya tudingan bahwa Presiden Joko Widodo menyodorkan putranya, Kaesang Pangarep maju pada Pilkada 2024.
Hal tersebut lantas ditanggapi oleh Staf Khusus Presiden Grace Natalie. Dirinya membantah kabar bahwa Jokowi menyodorkan Kaesang Pangarep kepada partai-partai untuk diusung dalam Pilkada 2024.
Grace membantah kabar tersebut karena menurutnya, Pilkada merupakan ranah partai-partai politik.
"Informasi bahwa pak presiden menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai itu tak benar. Pak Presiden tidak ikut campur dengan pilkada di mana pun. Karena berbicara soal pilkada, itu adalah ranahnya partai," kata Grace di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024 seperti dilansir dari Kantor Berita Antara.
Baca Juga: 5 Sate Rating Tinggi dan Paling Empuk di Banyuwangi, Kuy Cobain!
Lanjut Grace menuturkan, Jokowi saat ini tetap fokus mengerjakan tugas-tugas kepresidenan hingga Oktober 2024 mendatang.
"Untuk itu, urusan pencalonan pilkada, itu berkaitan dengan popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Jadi, kunci dan diskusinya di situ, bukan presiden," ujar Grace.
Untuk diketahui, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Habsyi sebelumnya mengklaim bahwa Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang kepada partai-partai politik untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.
Kaesang yang yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu diisukan berniat untuk dipasangkan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: 82 Anggota DPR RI Aktif Terlibat Judi Online, MKD akan Proses
Sementara itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta menjelaskan bahwa ada kejutan pada bulan Agustus 2024 mendatang terkait dengan nama bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta.
"Untuk calon masih sangat dinamis, seperti yang disampaikan Ketum Mas Kaesang dalam banyak pertemuan dan kesempatan, yakni tunggu akan kejutannya pada bulan Agustus nanti," kata Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina.
Elva mengatakan, pihaknya saat ini tengah menjaring pihak potensial untuk bisa menyelesaikan masalah Jakarta, seperti isu kemacetan, darurat sampah, kesejahteraan masyarakat (khususnya masalah bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran.***
