Termotivasi Ginseng Korea Selatan, Menristek Dorong Obat Modern Asli Indonesia Rajai Pasar Obat

- 6 November 2020, 17:00 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro. /Antara

PR DEPOK - Menteri Riset dan Teknologi Indonesia (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan hingga saat ini belum ada fanatisme masyarakat akan obat herbal.

Dengan demikian, ia menyebut perlu ada usaha untuk mendorong pengakuan bahwa Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) setara dengan obat lainnya.

“Yang paling penting kita bisa menyejajarkan OMAI dengan obat-obatan berbahan baku kimia yang saat ini memang merajai pasaran,” ujar Bambang pada Jumat, 6 November 2020 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Sepanjang 2020, 172 Pendaki Ilegal Gunung Gede Pangrango Diamankan, Didenda 5 Kali Tiket Pendakian

Bambang menuturkan beberapa langkah sudah diambil pemerintah untuk mendukung OMAI yang merupakan salah satu prioritas riset nasional.

Beberapa langkah tersebut antara lain membiayai riset dan adanya deduksi pajak bagi perusahaan yang melakukan penelitian dan pengembangan.

“Pengembangan OMAI dan fitofarmaka menjadi penting mengingat fakta bahwa obat-obatan kimia yang beredar di Indonesia saat ini, 95 persen bahan bakunya berasal dari impor,” tuturnya.

Baca Juga: Sedang Pimpin Sidang Perkara Pilkada, Hakim PTTUN di Medan Hembuskan Napas Terakhir di Tempat

Upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta itu harus didukung juga oleh hilirisasi produk.

Salah satunya dengan memasukkannya dalam daftar obat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Kemudian, pengakuan bahwa obat modern asli Indonesia ini sebenarnya setara dengan obat lainnya,” ucap Bambang.

Baca Juga: Kasus Positif Masih Tinggi, Satgas Covid-19 Jawa Barat Ungkap Penyebabnya

Ia mengajak masyarakat untuk belajar dari negara lain seperti Korea Selatan yang berhasil mendorong dan mempromosikan obat herbal berbahan ginseng dengan berbagai variasi produknya.

“Ini yang tampaknya belum kita miliki sebagai suatu bangsa. Kita belum punya pemihakan 'fanatisme' terhadap produk herbal yang berasal dari Indonesia sehingga kurang populer,” katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah