Jawab Tudingan 'Jegal' Posisi Menteri, Jusuf Kalla: Rizal Ramli Memang Tidak Diperhitungkan SBY

- 8 November 2020, 06:00 WIB
Kolase foto Rizal Ramli (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan).
Kolase foto Rizal Ramli (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan). /Instagram.com/@rizalramli.offical/@jusufkalla/

PR DEPOK - Belum lama ini ekonom senior Rizal Ramli secara blak-blakan menuding Jusuf Kalla menjegal dirinya untuk masuk ke kabinet pemerintahan.

Bahkan, Rizal Ramli mengatakan bahwa mantan Wakil Presiden RI itu menjegal dirinya sebanyak dua kali, yakni pada era Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan periode pertama Joko Widodo.

Tudingan tersebut dilontarkan Rizal Ramli dalam kesempatan wawancara bersama Karni Ilyas beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Soal Klub Moge Keroyok TNI, Wagub Jabar: Saat Tur, Jangan Ada Rasa Sombong, Hindari Stigma Negatif

Menjawab tudingan yang diucapkan Rizal Ramli, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini membantah dengan tegas dan langsung menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.

Jusuf Kalla mengatakan bahwa dirinya tak pernah mencoba untuk menjegal Rizal Ramli. Malahan, katanya, nama Rizal Ramli tak pernah di perhitungkan oleh SBY.

Padahal, kata dia, Rizal Ramli sudah sangat percaya diri untuk kembali menduduki kursi menteri keuangan atau BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

"Ketika itu calon menteri di interview dulu ama SBY, dia tidak pernah dipanggil. Saya tidak pernah melarang, memang tidak diperhitungkan oleh SBY. Kalau diperhitungkan dia dipanggil," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok dari YouTube Karni Ilyas.

Baca Juga: Dikabarkan Real Madrid, Eden Hazard dan Casemiro Dinyatakan Positif Covid-19

Lebih lanjut, Jusuf Kalla mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melarang, memang Rizal Ramli tidak diperhitungkan oleh SBY. Apabila diperhitungkan sudah pasti dipanggil.

"Pak SBY mengatakan 'Hei, ada enggak kursi yang kosong?'. saya menjawab 'Masih ada, menteri perindustrian.' 'Ah, bagaimana kalau saudara Ramli?'," ujarnya.

Menyetujui ide SBY, Jusuf Kalla mengaku dengan segera menelepon Rizal Ramli namun malah ditolak mentah-mentah.

"Wah, Anda nih teman tapi tidak adil. Saya kan maunya menteri keuangan atau BUMN'. Maunya, tapi ini kan yang menentukan Presiden," ujarnya menerangkan jawaban Rizal Ramli.

Baca Juga: Gagalkan Penyelundupan Narkoba dalam Kemasan Pupuk, Petugas Bea Cukai Ungkap Temuan 6 kg Sabu

Selain tawarannya ditolak mentah-mentah, Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa ada penolakan dari pejabat eselon I.

Semua berawal dari beredarnya isu bahwa Rizal Ramli akan menjadi menteri keuangan di dalam kabinet yang dipimpin Presiden SBY.

"Datang 11 orang eselon I Kemenkeu yang dipimpin Darmin Nasution. Di sini, di ruangan ini pada Oktober 2004 mengatakan kalau seluruh Dirjen Kemenkeu akan mundur apabila menteri keuangan Rizal Ramli," katanya.

Jusuf Kalla menjelaskan bahwa menurut mereka, Rizal Ramli dianggap tidak paham persoalan yang dihadapi Kemenkeu RI kala itu.

Baca Juga: Respon Video Syur Mirip Gisella Anastasia, Kominfo Siap Lakukan Takedown dan Ingatkan UU Pornografi

Selain itu, Rizal Ramli juga dinilai sering berkata kasar kepada bawahan apabila melakukan satu kesalahan.

"Jadi diboikot. Bukan diboikot, tidak diterima. Kementerian BUMN lagi, sama juga," ucap dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa mungkin Rizal Ramli ini pintar, akan tetapi tidak bisa memimpin orang.

"Waktu zaman Gus Dur hanya 10 bulan, dua bulan jadi menteri keuangan. Zaman Joko Widodo hanya 10 bulan. Tidak bisa, tidak bisa pimpin orang," katanya.***

 

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x