Akui Siap Rekonsiliasi dan Berdialog dengan Pemerintah, Habib Rizieq Berikan Sejumlah Syarat

- 12 November 2020, 15:55 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal./

“Kita siap dialog dan damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” kata ketua FPI yang baru tiba di Indonesia itu.

Dalam pernyataannya, Habib Rizieq menekankan bahwa rekonsiliasi bisa berjalan dengan baik apabila pintu dialog dengan pemerintah dibuka. Namun, ia menyayangkan hal tersebut karena belum dilakukan oleh pemerintah.

“Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog itu penting sudah dan ga boleh penguasa itu tangkap kanan tangkap kiri. kriminilasisi sudah enggak boleh,” imbuhnya.

Terkait dialog dengan pemerintah, Habib Rizieq mengaku sudah menawarkan hal tersebut sejak januari 2017 lalu.

Baca Juga: Tanggapi Penyataan Jakarta Amburadul, Ahmad Sahroni: Sikap Megawati ke Anies Seperti Anak Sendiri

“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum Pilkada DKI setelah aksi 212 yaitu di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” jelas Rizieq.

Akan tetapi, Rizieq mengklaim pihak pemerintah tidak memberikan kesempatan berdialog itu dan malah melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

Di akhir pernyataannya, Habib Rizieq Shihab menegaskan bahwa ia siap berdialog dengan pemerintah. Ia menilai bahwa seharusnya pemerintah merasa senang apabila mendapatkan kritik dari berbagai pihak.

“Para pengkritik umumnya punya solusi uang mereka tawarkan. Pelajari, kalau solusi itu baik terima, kalo tidak baik sampaikan dimana tidak baiknya. Selesai tidak perlu ada kegaduhan tingkat nasional,” ujarnya.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x