Bela Anies Baswedan, INFUS: Penghargaan Kota Mahasiswa Bernuansa Politis dan Seperti Dipaksakan

- 12 November 2020, 22:26 WIB
Ketum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
Ketum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. /Instagram/@megawatisoekarnoputri./

"Dan anehnya, ketika DKI memperoleh STA 2021, Megawati tidak menyentil walikota Semarang, Solo dan Surabaya karena tidak memperoleh STA 2021," ucap Gde melanjutkan.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memuji pencapaian sejumlah kadernya yang menjadi kepala daerah, termasuk walikota Semarang, Solo, dan Surabaya.

"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya. Itu adalah anak-anak dari partai saya," ucap  Megawati, ketika berbicara dalam acara daring bertajuk Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati pun turut membandingkan prestasi dari para kadernya dengan kondisi Jakarta yang ia sebut amburadul.

Baca Juga: Oknum TNI Simpatisan Habib Rizieq Ditahan, DPR: Terlalu Berlebihan, Panglima Harus Lebih Bijak

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini, tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi City of Intellect bisa dilakukan,”

“Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," kata Megawati.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x