Berpotensi Timbulkan Kerumunan di Tengah Covid-19, Pimpinan Ponpes Buntet Minta Reuni PA 212 Ditunda

- 16 November 2020, 06:50 WIB
Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, KH Adib Rofiuddin Izza.
Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, KH Adib Rofiuddin Izza. /Antara./

PR DEPOK – Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Adib Rofiuddin Izza meminta agar rencana reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 ditunda.

Hal itu ia ungkapkan lantaran kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

“Saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereuforia, Bersama-sama, bergerombolan,” kata Adib, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Kecurigaan Iwan Fals Soal Kerumunan Massa Habib Rizieq: Jangan-jangan Cuma Buat 'Kelinci Percobaan'

Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan tersebut tidak menyelesaikan masalah, terutama penyebaran Covid-19.

“Itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya, tidak akan menyelesaikan masalah tentang Covid-19,” ucapnya.

Adib mengungkapkan, reuni 212 yang rencananya akan digelar pada 2 Desember 2020 itu tidak tepat waktunya untuk digelar saat ini.

Terlebih lagi, kini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

Baca Juga: Lakukan Operasi Hidung, Seorang Wanita di Tiongkok Terkejut Saat Sadar Ada Bagian Telinganya Hilang

“Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan, ditunda dulu lah. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang,” tuturnya.

Kemudian, Dewan Pembina (Mustasyar) PBNU tersebut mengimbau kepada umat Muslim untuk menaati aturan dari pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan menerapkan protokol Kesehatan.

Ia menuturkan, dengan begitu Indonesia diharapkan segera terbebas dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pembagian Masker ke Acara Habib Rizieq Tuai Pro dan Kontra, Doni Monardo Beri Klarifikasi

“Semestinya masyarakat, bangsa Indonesia khususnya, sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa dengan menjaga rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19,” ujar Adib

Akan tetapi, ia menyayangkan masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Maka dari itu, ia mengimbau masyarakat untuk menaati imbauan pemerintah karena pemerintah sudah berusaha maksimal menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Soal Pelanggaran Berkerumun di Acara Habib Rizieq, Ferdinand Sindir Keras Kinerja Anies Baswedan

“Tidak mungkin pemerintah saja yang mengatasi. Karena itu merupakan kebaikan kita bersama, bukan kebaikan sepihak,” katanya.

Menurutnya, silaturahmi adalah hal bagus, tetapi tidak harus dengan cara berkumpul mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

“Bahwa reuni itu, silaturahmi itu, bagus. Namun, kalau hanya akan membuat kemudaratan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau efeknya menambah klaster Covid-19 baru, ini menjadi tidak baik,” kata Adib.

Baca Juga: Sama-sama untuk Tambal Lini Pertahanan, Liverpool dan Everton Incar Gleison Bremer dari Torino

Seperti diketahui, PA 212 merencanakan akan menggelar reuni pada 2 Desember 2020 mendatang di Monas, Jakarta Pusat.

Ketua PA 212, Slamet Ma'arif mengatakan pihaknya saat ini sedang menunggu jawaban surat izin penggunaan Monas dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah