PR DEPOK – Ketua DPP FPI Slamet Ma’arif menyampaikan terkait pelanggaran protokol kesehatan atas kerumunan yang terjadi beberapa waktu lalu adalah bentuk ketidakadilan dari pemerintah.
"Sebetulnya yang masyarakat awam nilai ini kan negara hukum, hukum berlaku untuk semua tapi faktanya yang dipertontonkan oleh negara di jutaan rakyatnya ada ketidakadilan. Kerumunan massa itu nggak cuma sekarang," kata Slamet seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.
Dirinya menjelaskan bahwa kerumunan massa selama pandemi, tidak hanya terjadi pada acara yang diselenggrakan oleh Habib Rizieq.
Baca Juga: Tanggapi Pemanggilan Anies Baswedan Soal Kerumunan Habib Rizieq, Ini Kata Ridwan Kamil
"Faktanya, iring-iringan Walikota di Medan di Solo terjadi. Ormas berkumpul tanpa pakai masker tanpa jaga jarak ga ada berita sebesar ini. Ada sebuah perlakuan yang berbeda dengan sekarang dengan yang lalu-lalu," ujarnya.
Lebih lanjut Slamet mengatakan, persoalan ini menyangkut akhlak.
Oleh karena itu, menurutnya Habib Rizieq memerlukan revolusi akhlak.
Baca Juga: Usai Serangan Siber di 130 Pengguna, Twitter Rekrut Peretas untuk Jadi Kepala Keamanan
"Ini kan menyangkut akhlak, kalau dia ga adil penanganannya ini menyangkut akhlak makanya Habib Rizieq perlu revolusi akhlak, dari tidak adil menjadi adil. Dari perlakuan terhadap kelompok satu dengan yang lainnya berbeda menjadi kesamaan hukum," imbuh Slamet.
Sementara itu, Politikus PKB Maman Imanulhaq menyetujui tanggapan Slamet Ma’arif yang mengatakan bahwa Habib Rizieq membutuhkan sebuah revolusi.