Setuju Habib Rizieq Perlu Revolusi Akhlak, Maman Imanulhaq: Kedatangannya Harusnya Jadi Momentum

- 20 November 2020, 09:34 WIB
Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab ke Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI, Megamendung, Kabupaten Bogor untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan masjid di Ponpes tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab ke Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI, Megamendung, Kabupaten Bogor untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan masjid di Ponpes tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc. /ARIF FIRMANSYAH

"Saya setuju bahwa hari ini momentum FPI ini dengan kedatangan Habib Rizieq harusnya menjadi momentum tentang apa yang disebut dengan revolusi cinta bukan cinta revolusi," ucap Maman.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Jumat, 20 November 2020: Ada Tanda Kemajuan dalam Diri Capricorn

Hal tersebut, menurutnya lantaran sebagai warga Negara yang cinta tanah air tentunya memiliki misi yang sama yakni menyerukan keadilan.

"Bahwa kita mencintai tanah air, bahwa kita mencintai bangsa ini sesuai dengan misi. Saya setuju FPI untuk mendengungkan bahwa harus adil negara," kata Maman.

Tak hanya itu, Maman juga setuju bawa masyarakat Indonesia kurang edukasi dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Secara Global Terus Melonjak, Harga Minyak Dunia Alami Pelemahan

Hal tersebut, menurutnya lantaran lemahnya keteladanan dari para pemimpin.

"Saya setuju soal lemahnya edukasi publik. Tapi kita melihat juga bahwa soal lemahnya keteladanan para pemimpin. Ya saya setuju itu jadi masalah. Jadi kalo ada gelombang kedua Covid-19 ini saya akan menyalahkan bahwa kita memang krisis keteledanan," imbuhnya.

Sebelumnya, Politikus PKB itu telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan membahas beberapa poin penting.

Baca Juga: Partisipasi Pemilih Pilkada 2020 Ditarget 77,5 Persen, Pengamat: Target Mendagri Terlalu Tinggi!

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mata Najwa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah