PR DEPOK - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 telah menyita begitu banyak perhatian dunia.
Beberapa klub top Eropa bahkan turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas tragedi Stadion Kanjuruhan yang telah menewaskan sebanyak 130 orang.
Manchester United hingga Barcelona turut memberikan ucapan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan melalui cuitan di akun Twitter-nya.
Baca Juga: Cek Daftar Nama Penerima BLT BBM 2022 di Link Resmi Kemensos agar Dapat Bantuan Rp600.000
Manchester United mengaku sangat berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan. Mereka juga turut memberikan ucapan belasungkawa terhadap para keluarga korban.
"Manchester United sangat berduka atas tragedi di Malang, Indonesia. Kami mengirimkan belasungkawa tulus kami kepada para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terkena dampak," tulis akun Twitter @ManUtd dikutip PikiranRakyat-Depok.com.
Adapun Barcelona yang juga turut berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan. Mereka dengan tegas menolak segala tindakan kekerasan dalam bentuk apapun baik di dalam maupun di luar lapangan.
"FC Barcelona berduka atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia dan menolak segala tindakan kekerasan baik di dalam maupun di luar lapangan. Belasungkawa yang tulus kami sampaikan kepada keluarga dan teman-teman para korban.," kicau akun Twitter @FC Barcelona.
Terakhir, ada Manchester City yang mengaku sangat sedih mendengar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Kami sangat sedih mendengar peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan di Indonesia. Pikiran kita bersama semua orang yang terkena dampak.," bunyi akun Twitter @ManCity.
Sebelumnya, tragedi tersebut terjadi pasca pertandingan antara Arema FC vs Persebaya dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 pekan ke-11 Sabtu malam.
Baca Juga: Tanggal Cair BPNT dan PKH Tahap 4 Oktober 2022, Cek Penerima dan Jadwal Pencairan di Sini
Di laga tersebut, Arema FC menelan kekalahan 2-3 atas Persebaya yang membuat Aremania tak mampu menahan kekecewaannya.
Aremania terlihat turun memasuki area lapangan dan terjadi pelemparan 'flare', termasuk benda-benda lainnya.
Situasi di Stadion Kanjuruhan seketika menjadi tak kondusif sehingga petugas keamanan terlihat beberapa kali menembakkan gas air mata.***