Kalah dari Istanbul Basaksehir, Paul Scholes: Permainan Manchester United Seperti Anak 10 Tahun

5 November 2020, 17:45 WIB
Legenda Manchester United, Paul Scholes. /Dok. Premier League./

 

PR DEPOK – Manchester United kembali menelan kekalahan saat bertandang ke markas Istanbul Basaksehir dalam laga ketiga Grup H Liga Champions, Kamis 5 November 2020 dini hari.

Setan Merah mengalami kekalahan dengan skor 1-2 dari jawara Liga Turki tersebut. Hasil ini menjadi kekalahan kedua secara beruntun setelah sebelumnya skuat Ole Gunnar Solskjaer juga mengalami kekalahan dari Arsenal 0-1 di Liga Inggris akhir pekan lalu.

Banyak pihak yang kecewa atas kekalahan Setan Merah, termasuk legenda mereka yakni Paul Scholes.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia di Triwulan III-2020 Minus 3,49 Persen, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Sebelumnya

Paul Scholes sangat kecewa dengan penampilan Manchester United, terutama pada gol pertama Istanbul Basaksehir yang dicetak stiker andalan tim asal Turki tersebut, Demba Ba.

Paul Scholes menyalahkan Dean Henderson, Nemanja Matic, bek sayap Manchester United dan hampir semua pemain lain untuk gol pertama Istanbul Basaksehir.

Gol tersebut tercipta berawal dari sepakan pojok Juan Mata, yang mampu dipatahkan lini pertahanan Basaksehir. Kemudian gelandang Basaksehir, Edin Visca melepaskan umpan jauh ke arah Demba Ba yang sudah siap melakukan serangan balik.

Dalam situasi tersebut, hal konyol terjadi, ketika dari 10 pemain Setan Merah yang ada di lapang permainan, hanya satu pemain United yang siap dalam situasi bertahan. Sedangkan 5 pemain berada di kotak penalti, dan 4 sisanya berada di sekitar kotak penalti Basaksehir.

Baca Juga: Keunggulan Suara Mulai Menurun, Donald Trump dan Pendukungnya Sebarkan Kebohongan Pemilu di Medsos

Sontak tidak ada pemain yang mampu membendung kecepatan Demba Ba yang melakukan serang balik. Hingga pada akhirnya Demba Ba mampu melesatkan tendangan yang merobek gawang Manchester United pada menit 12’.

Scholes, secara alami, tidak menahan dan mengecam gol itu sebagai suatu hal yang menurutnya “lucu”.

"Ini lucu. Sangat menggelikan apa yang terjadi," ujar Scholes, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Dailystars.

"Biasanya saat pertandingan dan Anda memiliki bola mati, Anda akan memiliki orang yang harus kembali ke garis tengah untuk antisipasi serangan balik. Namun, mereka tidak memiliki siapapun dalam jarak 20 yard (sekitar 18 meter) dari penyerang mereka yang berada di tengah lapangan,” ujar Scholes.

Baca Juga: Tanggapi Klaim Kemenangan Donald Trump, Pengamat Sebut Ada Kemiripan dengan Pilpres Indonesia 2019

"Kami benar-benar melihat di video dimana Mike Phelan (asisten manajer United) coba mengatur situasi dengan menarik orang ke sana (lini tengah). Tapi itu tidak terjadi,” kata Scholes, mengungkapkan kekesalannya.

Scholes juga menyalahkan kiper Setan Merah, Dean Henderson, yang menyadari hal itu, dan seharusnya turut mengatur pemain lain untuk mengisi ruang kosong di lini tengah.

"Dean Henderson, dia seharusnya bisa melihatnya juga,” kata Scholes.

Paul Scholes juga mengeluhkan posisi Nemanja Matic yang terlalu jauh dari Demba Ba, sehingga tidak mungkin bagi Matic untuk mengejar Demba Ba yang punya akselerasi cukup cepat.

Baca Juga: Donald Trump Akan Gugat 3 Negara Bagian, Kubu Joe Biden Sebut Tuntutan Hukum Bukan Jalan Kemenangan

“Matic tidak bisa lari mengejar Demba Ba. Dia (Demba Ba) punya jarak 20 yard untuk dikejar. Itu tidak mungkin, tidak akan pernah bisa meski dalam sejuta tahun dia akan sampai ke sana,” ujar Scholes menyindir situasi tersebut.

Scholes awalnya menyalahkan manajer dan staf United tetapi pada akhirnya memutuskan bahwa kesalahan terletak pada para pemain.

"Itu tergantung pada manajer, itu tergantung pada staf. Saya katakan itu tergantung pada mereka tetapi pasti mereka akan mengaturnya sebelum pertandingan. Itu terjadi setiap minggu, setiap tim akan melakukan hal yang sama.”

"Mereka (manajer dan staf United) akan memutuskan siapa yang kembali ke pertahanan. Namun ketika sudah di lapangan, kesalahan terletak para pemain. Entah itu Matic, atau mungkin salah satu bek sayap. Itu adalah kesalahan pemain. Itu tidak datang dari staf atau manajer,” ujar Scholes.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler