Network
PR DEPOK - Pertarungan sengit antara Marquez dan Martin semakin memanaskan atmosfer MotoGP 2023. Dengan prestasi impresif Martin, termasuk kemenangan dalam Sprint MotoGP Indonesia dan MotoGP Jepang, panggung kejuaraan ini menjadi semakin menarik. Kiprahnya yang stabil dan ketiadaan beban berlebihan sebagai pembalap non-pabrikan utama membuat Martin menjadi ancaman serius bagi dominasi Marquez. Para penggemar MotoGP dapat bersiap-siap untuk menyaksikan drama dan ketegangan yang tak terduga di setiap putaran balapan mendebarkan.
Delapan kali juara dunia, Marquez memberikan pujian kepada Martin, menggambarkannya sebagai kandidat potensial untuk meraih gelar juara dunia. Marquez menilai bahwa kelebihan Martin terletak pada ketiadaan beban berlebihan. Dalam wawancara eksklusif di Sirkuit Internasional Mandalika, Marquez menyatakan keyakinannya bahwa Martin memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara.
Menurut Marquez dalam wawancara di Sirkuit Internasional Mandalika, Jorge memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara. Alasannya cukup jelas. Pertama, Jorge tidak terbebani oleh tekanan berlebihan. Kedua, dia bukan bagian dari tim pabrikan utama, sehingga tidak memiliki tanggung jawab mempertahankan gelar juara dunia.
"Saya kira Jorge memiliki kemungkinan tinggi untuk memenangkan gelar. Kenapa? Pertama, dia tidak ada beban yang terlalu berat. Kedua, dia tidak berada di bawah tim pabrikan utama dan sedang tidak dalam posisi untuk menjaga gelar juara dunia," kata Marquez saat melakukan sesi wawancara singkat di Sirkuit Internasional Mandalika, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, pada Sabtu (14/10).
Prestasi impresif Martin, termasuk kemenangan di Sprint MotoGP Indonesia dan MotoGP Jepang, menandai tren positifnya. Dalam sesi Sprint terbaru, Martin meraih kemenangan keempatnya, sementara dua pekan sebelumnya, dia menjuarai lomba di Motegi.
Marquez menyebutkan bahwa Bagnaia memiliki beban lebih berat karena harus mempertahankan gelar juara yang dimilikinya. Di sisi lain, bagi Jorge, bahkan jika dia hanya keluar sebagai runner-up, itu masih dianggap hal yang positif baginya. Jorge tidak mengalami tekanan seberat yang harus ditanggung oleh Bagnaia.
"(Bagnaia) Memiliki beban yang lebih berat karena ia harus mempertahankan gelar juaranya. Sementara bagi Jorge, bila dia keluar sebagai runner up pun, itu adalah hal yang bagus buatnya. Ia memiliki tekanan yang lebih rendah (dari Bagnaia)," kata Marquez.
Marquez menjelaskan perbandingan dengan rival utama Martin, Francesco Bagnaia dari tim Ducati Lenovo. Bagnaia, sebagai juara bertahan, dinilai Marquez memiliki beban yang lebih besar karena harus mempertahankan gelarnya, sementara Martin, meskipun sebagai runner-up, dapat merasa puas tanpa tekanan seberat itu.
