Vitamin D Dapat Menurunkan Risiko Covid-19, Benarkah?

17 Juni 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/

PR DEPOK - Vitamin D adalah vitamin yang memainkan sejumlah peran penting dalam tubuh Anda.

Vitamin D juga dikenal dapat meningkatkan fungsi sel kekebalan, termasuk sel T dan makrofag, yang melindungi tubuh Anda dari patogen.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memiliki kadar vitamin D yang cukup dapat membantu menjaga sistem kekebalan dan dapat melindungi kita terhadap penyakit pernapasan secara umum.

Baca Juga: Sebut PKS Akan Ajukan Kader Sendiri, Mardani Ali: Biar Mas Ganjar Pranowo Fokus di Jateng dan PDIP

Vitamin D memainkan peran penting dalam meningkatkan respon imun, karena memiliki sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi, dan sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh.

Sebuah penelitian baru-baru ini telah menentukan bahwa kadar 25-hidroksivitamin D dalam darah setidaknya 30 ng/mL terlihat membantu mengurangi kemungkinan hasil klinis yang merugikan dan kematian pada pasien rawat inap dengan Covid-19, dibandingkan dengan yang kekurangan Vitamin D.

Data rumah sakit dari 235 pasien dengan Covid-19 dianalisis, mereka yang memiliki kadar Vitamin D yang memadai 51,5 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami hasil yang merugikan, termasuk menjadi tidak sadar, hipoksia, dan kematian, dibandingkan dengan pasien yang kekurangan Vitamin D.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Sebut Gubernur Anies Kadrun, Tifatul: Ini yang Bikin Bangsa Sulit Bersatu, Enggak Sopan!

Meskipun dapat menjaga sistem kekebalan, penting untuk dipahami bahwa mengkonsumsi suplemen Vitamin D saja tidak cukup dapat melindungi Anda dari Covid-19.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Healthline, langkah-langkah pencegahan seperti menjaga jarak fisik dan kebersihan yang tepat dapat adalah hal yang dapat melindungi Anda dari tertular virus.

Meskipun mengkonsumsi suplemen Vitamin D tidak cukup untuk mengurangi risiko Covid-19, penting diingat untuk tetap mencukup kebutuhan kadar vitamin ini.

Baca Juga: Jaksa Pinangki Hanya Diberhentikan Sementara dari Posisinya, Christ Wamea: Ternyata Belum Dipecat

Kadar Vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan, termasuk TBC, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), serta penyakit pernapasan akibat virus dan bakteri.

Terlebih lagi, kekurangan Vitamin D telah dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru, yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk melawan infeksi pernapasan.

Kekurangan Vitamin D telah dikaitkan dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Penelitian lain menunjukkan bahwa kekurangan Vitamin D dapat membahayakan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan.

Baca Juga: Anak Kerap Panggil dan Cari Alvin Faiz Usai Berpisah, Larissa Chou: Kalau Nyari, Dia Panggil 'Abi.. Abi' Gitu

Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat banyak orang kekurangan Vitamin D, terutama orang tua yang paling berisiko mengalami komplikasi serius terkait Covid-19

Meskipun rekomendasi tentang kadar Vitamin D optimal bervariasi, sebagian besar ahli sepakat bahwa kadar Vitamin D optimal terletak antara 30-60 ng/mL (75-150 nmol/L).***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler