PIKIRAN RAKYAT - Universitas Indonesia memproduksi 420 liter hand sanitizer untuk dibagikan ke instansi rumah sakit, klinik, dan sekolah.
Hal ini dilakukan di tengah penambahan kasus COVID-19 di Indonesia yang hingga Rabu, 18 Maret 2020 mengonfirmasi 227 kasus positif.
Produksi hand sanitizer ini dilakukan di laboratorium Fakultas Kedokteran UI di Salemba dengan melibatkan 10-15 orang relawan.
Kepala Departemen FKUI, Ade Arsianti menuturkan inisiasi ini didasarkan atas langkanya keberadaan produk tersebut di pasaran semenjak mewabahnya COVID-19.
Baca Juga: Breaking News - Lonjakan Tajam Jadi 227 Pasien Positif Corona, 12 Kasus Hari ini di Jawa Barat
Ditambah adanya antusiasme para donatur yang sangat tinggi sehingga tercatat saat ini pihaknya harus memproduksi ratusan liter hand sanitizer.
Total produksi untuk minggu ini mencapai 420 liter, sementara jumlahnya masih akan terus ditingkatkan mengingat tingginya permintaan.
Demikian disampaikan Ade Arsianti kepada Pikiranrakyat-depok.com pada Rabu, 18 Maret 2020.
"Oleh karena keterbatasan SDM, maka kami mengundang pula para relawan untuk mendukung keberhasilan program ini," kata dia.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Jokowi Berlakukan Karantina Parsial di Sejumlah Wilayah, Simak Faktanya
Lebih lanjut, Ade juga menyampaikan cairan pencuci tangan yang diproduksi UI telah mengikuti formula yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO).
Pihaknya juga telah membagikan hand sanitizer secara gratis bagi masyarakat umum.
Ketentuan pengambilan dilakukan secara mandiri ke kantor FKUI di UI Salemba.
Hanya saja pihaknya membatasi persediaan sebanyak 100 botol/hari sampai Jumat 20 Maret 2020.
FKUI sangat mengapresiasi para sukarelawan yang telah membantu dalam proses produksi hand sanitizer tersebut.
Sayangnya kata dia, pihaknya saat ini belum mampu memenuhi semua kebutuhan masyarakat lantaran adanya keterbatasan bahan baku.
"Diharapkan layanan ini dapat bemanfaat untuk mendukung masyarakat maupun petugas kesehatan yang tidak memiliki akses cuci tangan dengan air dan sabun setiap saat.” ujar Ade.***