Cahaya Hijau Aneh Muncul di Atmosfer Mars untuk Pertama Kalinya

18 Juni 2020, 12:33 WIB
CAHAYA hijau yang muncul di Mars dibandingkan dengan Aurora Borealis di Bumi.* /Daily Star/

PR DEPOK - Cahaya hijau aneh terpancar di sekitar atmosfer planet Mars untuk pertama kalinya.

Cahaya seperti itu disebut sebagai emisi zamrud mistis yang telah terlihat di sekitar atmosfer Bumi sebelumnya, tetapi apa yang terjadi di Mars adalah yang pertama kalinya.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Daily Star Kamis, 18 Juni 2020, cahaya hijau itu berhasil terdeteksi oleh Trace Gas Orbiter (TGO) dari Badan Antariksa Eropa (ESA).

Baca Juga: Timbulkan Polemik, Direktur IPR: Batalkan Pembahasan RUU HIP, Jangan Hanya Ditunda! 

Sebuah penelitian baru mengungkapkan cahaya itu belum pernah terlihat sebelumnya di planet lain, menurut situs Space.

Penulis utama studi tersebut, Jean-Claude Gerard dari Univesite de Liege di Belgia mengatakan, "Salah satu emisi paling terang terlihat di Bumi berasal dari cahaya malam."

"Lebih khusus lagi, dari atom oksigen yang memancarkan gelobang cahaya panjang tertentu yang belum pernah terlihat di planet lain," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Namun, emisi ini telah diprediksi di Mars sekitar 40 tahun - dan terima kasih kepada TGO, karena telah menemukannya," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Akan Minta Maaf pada PKI, Menkumham Benarkan itu 

Emisi adalah karakteristik oksigen dan ditemukan oleh TGO yang mengorbit di Mars.

Cahaya hijau tersebut kemudian dibandingkan dengan Aurora Borealis yang dapat dilihat di garis lintang tinggi di Bumi seperti di Kutub Utara maupun Kutub Selatan.

Namun, cahaya yang muncul di Mars dihasilkan oleh partikel dari matahari yang menabrak molekul di atmosfer Mars, menurut situs Space.

"Cahaya malam terjadi ketika molekul-molekul yang terpecah bergabung kembali, sedangkan cahaya siang muncul ketika cahaya matahari secara langsung memantik atom dan molekul seperti nitrogen dan oksigen," kata pejabat Badan Antariksa Eropa dalam pernyataan yang sama.

Baca Juga: Ramalan Suku Maya Berubah, Kiamat Besar Terjadi Akhir Pekan Ini 

Gérard dan rekan-rekannya menemukan cahaya hijau di sekitar Mars setelah menggunakan rangkaian instrumen TGO's Nadir dan Occultation for Mars Discovery (NOMAD), yang mencakup Ultraviolet dan Visible Spectrometer (UVIS).

Dari itu, mereka dapat mempelajari udara di Mars dari April hingga Desember tahun 2019.

"Pengamatan sebelumnya tidak menangkap cahaya hijau apa pun di Mars, jadi kami memutuskan untuk mengarahkan kembali saluran nadir UVIS untuk menunjuk 'tepi' Mars, mirip dengan perspektif yang Anda lihat dalam gambar Bumi yang diambil dari ISS." kata rekan penulis penelitian dan peneliti utama NOMAD Ann Carine Vandaele, dari Institut Royal d'Aéronomie Spatiale de Belgique di Belgia, mengatakan dalam pernyataan itu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler