Berikut 4 Perubahan Mekanisme UTBK-SBMPTN 2020

24 Juni 2020, 12:50 WIB
ILUSTRASI pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).* /ADE BAYU INDRA/"PR"/

PR DEPOK - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menyiapkan skema tambahan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN).

Skema baru ini diperuntukkan bagi peserta yang sudah terlanjur memilih lokasi Pusat UTBK di luar domisilinya.

Mengingat pembatasan pergerakan orang di beberapa daerah masih berlaku di tengah kondisi pandemi virus corona ini.

Baca Juga: Trump Sebut Virus Corona Sebagai 'Kung Flu' Saat Kampanye di Arizona

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari siaran langsung konferensi pers LTMPT secara virtual di kanal YouTube LTMPT Official pada Rabu 24 Juni 2020 Ketua MRPTNI, Jamal Wiwoho menyampaikan bahwa ada tiga jalur untuk masuk PTN yakni SNMPTN, SBMPTN (UTBK), dan Jalur Mandiri

Menurut Jamal, terdapat sejumlah skema baru untuk UTBK-SBMPTN 2020 yang telah disiapkan oleh tim pelaksana.

Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah migrasi peserta UTBK-SBMPTN 2020.

Baca Juga: Bintang Porno Era 70-an Didakwa Lakukan Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual

Solusi ini disediakan agar seluruh peserta bisa mengikuti UTBK-SBMPTN 2020.

Selanjutnya terkait teknis dan mekanisme perubahan dalam pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020 di tengah kondisi normal baru ini, disampaikan oleh Ketua LTMPT Mohammad Nasih.

Adapun kebijakan yang menjadi dasar untuk melaksanakan UTBK 2020 ini, Mohammad Nasih mengatakan yakni, "Melindungi dan menjaga kesehatan dan keselamatan, para pihak serta mencegah penyebaran Covid-19 dengan membatasi mobilitas (Pergerakan) antar provinsi dan atau antar Kabupaten/Kota."

Baca Juga: Pasukan Perdamaian Indonesia Gugur di Kongo dalam Misi MONUSCO

Lebih lanjut Nasih menuturkan, UTBK 2020 ini telah diikuti oleh 706.901 orang, total kapasitas yang disiapkan di semua pusat UTBK ada 1.435.130 peserta.

Dari total tersebut, hanya ada 49,26 persen dari kuota tersedia.

Dalam rangka melindungi peserta dari infeksi virus corona, ada empat poin perubahan untuk pelaksanaan UTBK 2020.

Baca Juga: Gerakan Blue Lives Matter Kini Bergema di New York

Materi UTBK

Materi UTBK hanya untuk Tes Potensi Skolastik (TPS), pelaksanaan tes relatif pendek yaitu hanya diberi waktu 105 menit atau sekira 1 jam 45 menit untuk bisa menyelesaikan soal TPS.

TPS ini mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.

Baca Juga: Hobi Baru di Tengah Pandemi, Sederet Artis Keranjingan Pelihara Ikan Cupang

Kemampuan ini meliputi kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.

Adanya Pengurangan Sesi

UTBK dilaksanakan dua sesi per hari, berikut rinciannya:

Sesi 1 : pukul 9.00-11.15 WIB/WIT/WITA
Sesi 2 : pukul 14.00-16.15 WIB/WIT/WITA

Baca Juga: Gojek PHK 430 Karyawan: Kami Tidak Cukup Antisipasi Penurunan Saat Pandemi

Jeda antar sesi 1 dan 2 cukup panjang yaitu 2 jam 45 menit. Nasih menuturkan jeda waktu tersebut digunakan untuk pelaksanaan protokol kesehatan saat pergantian sesi.

Selain itu, UTBK-SBMPTN 2020 akan diadakan dua gelombang, berikut jadwal gelombang masing-masinya.

Gelombang Pertama akan dilaksanakan pada 5-14 Juli 2020, sementara untuk gelombang kedua akan dilaksanakan pada 20-29 Juli 2020.

Baca Juga: Besok, Mahasiswa Berecana Gelar Demo Tolak RUU HIP di Gedung DPR RI

"Awalnya kan ada empat sesi, jadi untuk peserta yang ada di sesi pertama hingga empat akan ada penjadwalan ulang," ujar Mohammad Nasih.

Adapun untuk waktu cadangan, yang mana jika terjadi masalah terkait pelaksanaan atau musibah lain, waktu cadangan ini akan dilaksanakan pada 29 Juli 2020 hingga 2 Agustus 2020.

Penyebaran Lokasi Tes

Baca Juga: Tiongkok Kecam Tindakan AS yang Intimidasi Media karena Anggap Propagandakan Beijing

Untuk melaksanakan UTBK, hingga kini terdapat 74 pusat UTBK yang siap melayani semua peserta.

Beberapa pusat UTBK telah bekerjasama dengan mitra PTS maupun SMA/SMK sebagai tempat penyelenggaraan UTBK. Pusat UTBK juga bekerjasama dengan SMK/SMA di daerah.

Mematuhi Protokol Kesehatan

Baca Juga: Unik, Sepeda Listrik di Nepal Dibuat dari Bahan Dasar Bambu

Protokol kesehatan menjadi wajib diterapkan untuk melaksanakan UTBK 2020, dan itu harus diperhatikan bagi para peserta.

Mengingat pandemi virus corona masih belum sepenuhnya hilang, dan risiko penularan masih bisa terjadi.

Terkait keamanan soal yang telah dibagi beberapa sesi, Mohammad Nasih menuturkan bahwa panitia sudah menyiapkan berbagai macam soal, sehingga kemungkinan soal yang sama antar peserta itu kecil.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler