Kadisdik Jakarta Ungkap Alasan Kendala Penyaluran KJP Plus dan KJMU

1 Juni 2023, 14:22 WIB
Kadisdik DKI Jakarta mengungkapkan alasan yang menjadi kendala penyaluran bantuan KJP Plus dan KJMU.* /JakOne Mobile

PR DEPOK - Dikethui pencetakan buku tabungan baru menjadi kendala tersendiri yang menyebabkan penyaluran dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sedikit terhambat.

 

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News, hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Syaefuloh Hidayat.

"KJP itu memang seperti gaji. KJP itu, misal, tahun ini ada sekian ribu siswa, terus ada yang lulus, nggak dapat lagi KJP dong?," ujar Syaefuloh di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, kemarin.

Kemudian lanjutnya, ketika ada siswa baru penerima KJP, maka harus segera disiapkan mekanisme perbankannya, mulai dari penyiapan buku tabungannya, penyiapan KJP dan KJMU, hingga pendistribusiannya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Jumat, 2 Juni 2023: Hubungan akan Membawa Kebahagiaan

Maka dari itu ia menegaskan, pencetakan buku tabungan baru oleh bank DKI Jakarta, perlu diproses secara bertahap dan tentunya akan memakan waktu cukup lama.

"Posisinya di Bank DKI Rp. 197 Miliar karena tadi prosesnya kan kita harus distribusi kartu ATM, KJP ke siswa dan itu tidak bisa dilakukan sehari sekaligus," katanya.

 

Kemudian ia juga mengungkapkan, jumlah buku tabungan baru yang perlu dicetak tersebut mencapai ratusan ribu, sehingga wajar proses pencetakannya akan lama.

"Itu kan jumlahnya ribuan, jadi yang kita beri itu totalnya 800 ribu siswa, bayangkan segitu banyak kita harus teliti, harus hati-hati, kemudian kita berikannya secara bertahap," kata Syaefuloh.

Baca Juga: Mudah! Ini Cara Cek Status Penerima KJP Plus Tahap 1 2023 di kjp.jakarta.go.id

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, yang menyatakan anggaran Rp. 197,55 miliar tahun 2022, di Provinsi DKI Jakarta belum tersalurkan sepenuhnya kepada para penerima KJP Plus dan KJMU.

Hal ini dibenarkan oleh Syaefuloh, bahwa dari total anggaran KJP Plus dan KJMU yang senilai Rp. 197,55 miliar tersebut, memang masih tersisa Rp. 60 miliar lagi yang belum tersalurkan.

 

“Posisi 28 Mei (2023) dari Rp. 197 miliar yang belum selesai, Rp. 133 miliar sudah kita salurkan, artinya kan sekitar Rp. 60 miliar lagi," katanya.

"Mudah-mudahan dalam satu dua minggu ke depan ini selesai, jadi tidak ada namanya kerugian sama sekali," tambahnya.

Baca Juga: Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Jokowi: Pemerintah Berganti, Perjuangan Tak Boleh Berhenti

 erlepas dari itu Syaefuloh mengatakan, yang terpenting adalah bantuan pendidikan dari Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan (Disdik) ini, dapat dinikmati secara merata oleh setiap warga Jakarta.

Oleh karenanya ia sangat berharap masyarakat Jakarta dapat memahami betul segala yang terkait KJP Plus dan KJMU.

 

"Saya mohon dibantu juga untuk diedukasi untuk masyarakat mengenai KJP dan KJMU," katanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler