Beredar Isu Pelaksanaan Wajib Militer di Kalangan Pergururan Tinggi, Nadiem Makarim: Itu Sukarela

28 Agustus 2020, 07:36 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. /Dok. Humas Kemendikbud

PR DEPOK - Akhir-akhir ini, jagat media dihebohkan dengan adanya berita pelaksanaan pendidikan militer di tingkat Perguruan Tinggi.

Berita tersebut akhirnya sampai pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim.

Menanggapi adanya berita tersebut, Nadiem mengatakan bahwa pendidikan militer yang diberitakan tersebut sebenarnya tidak diwajibkan, melainkan dilakukan secara sukarela.

Baca Juga: Anies Baswedan Berikan Penghargaan Bagi Nakes yang Gugur Lewat Beasiswa untuk Anak-anaknya

"Mahasiswa dapat mengambil program tersebut secara sukarela, misalnya pelatihan perwira seperti yang ada di Amerika Serikat. Jika mahasiswa ingin mengikuti, dia berhak dapat SKS (satuan kredit semester red.)," kata Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta Kamis, 27 Agustus 2020 seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Nadiem mengaku terkejut saat mendengar pemberitaan bahwa wajib militer dilakukan dalam rangka bela negara.

Pasalnya, Kementerian Pertahanan tidak membicarakan kepadanya perihal program pelatihan militer.

Baca Juga: Jadi Kandidat Kuat Lokasi Piala Dunia U-20, PSSI Sempurnakan Kualitas Stadion GSJ Sesuai Aturan FIFA

Justru dirinya mengaku bahwa pembahasan dengan Kementrian Pertahanan itu mengenai konsep Kampus Merdeka.

Pada konsep Kampus Merdeka, mahasiswa bisa mengambil masa kuliahnya di perusahaan selama satu semester.

Kemudian, satu semester dengan pertukaran di kampus lain, dan satu semester mengajar di kampus.

Baca Juga: Faktor Berikut Jadi Alasan Daging Sapi Merah Australia Berkualitas Tinggi dengan Rasa yang Nikmat

Mantan CEO Gojek ini menegaskan tidak akan ada kurikulum terkait wajib militer atau bela negara yang diwajibkan di universitas.

"Mana mungkin kita dorong Merdeka Belajar, tetapi memaksa mahasiswa untuk belajar militer. Jadi pendidikan militer itu sukarela, sama seperti Kampus Merdeka. Azasnya kemerdekaan, sukarela. Mahasiswa dan siswa dapat memilih sendiri," tutur Nadiem.

Dirinya mengungkapkan bahwa tidak ada sama sekali diskusi mengenai hal tersebut, dan berita yang beredar hanya spekulasi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler