Jadi Pendiri Kompas, Jakob Oetama Awali Karier Sebagai Seorang Guru SMP

9 September 2020, 15:27 WIB
Jakob Oetama //Etty Sri Marianingsih

PR DEPOK – Berita duka datang dari salah satu tokoh jurnalistik Indonesia sekaligus salah satu pendiri Surat Kabar Kompas, Jakob Oetama yang meninggal dunia pada 9 September 2020, di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.

Sebelum ikut mendirikan Kompas, Jakob memulai karier di dunia jurnalistik pada tahun 1956 ketika dia bergabung menjadi redaktur Mingguan Penabur.

Tujuh tahun kemudian, yakni pada tahun 1963, Jakob mendirikan majalah dengan nama Intisari bersama dengan P.K. Ojong.

Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 Kian Meningkat, Kapasitas TPU Pondok Rangon Hampir Penuh

Baru pada tahun 1965, Jakob dan Ojong mendirikan Harian Kompas yang kemudian ia kelola hingga akhir hayatnya.

Menilik kembali perjalanan hidup Jakob Oetama, dia menyelesaikan pendidikan dasarnya di Yogyakarta dan melanjutkan ke tingkat SMA masih di kota yang sama.

Setelah lulus, Jakob tak lantas melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, ia lebih dulu bekerja sebagai seorang guru SMP di berbagai sekolah.

Baca Juga: Dianggap Terlalu Bising, Seorang Pria Tega Bunuh Istri dan Dua Anaknya dengan Pistol

Jakob mengabdikan diri sebagai seorang pengajar selama empat tahun, yakni dari tahun 1952 hingga 1956.

Jakob memutuskan untuk meneruskan pendidikannya di Sekolah Guru Jurusan B-1 Ilmu Sejarah hingga tahun 1956.

Tiga tahun berselang, yakni tahun 1959, Jakob mengambil jurusan Publistik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Gajah Mada dan lulus pada tahun 1961.

Baca Juga: Soal Pernyataan 'Good Looking' hingga Sertfikasi Ulama, Menag Dinilai Ingin Lawan Politisasi Agama

Karier Jakob Oetama di dunia jurnalistik kian melesat dan menelurkan beberapa karya tulis semasa hidupnya.

Karya tulis Jakob yang banyak diketahui adalah 'Dunia Usaha dan Etika Bisnis' yang diterbitkan pada tahun 2001,

'Berpikir Ulang tentang Keindonesiaan terbit pada 2002', serta 'Bersyukur dan Menggugat Diri' yang terbit pada tahun 2009.

Baca Juga: Soroti Bapaslon Asal Gorontalo yang Gelar Konser Pedangdut Janetta Janet, Jokowi: Tak Bisa Dibiarkan

Sebelum akhirnya menjadi Komisaris Kompas Gramedia, Jakob Oetama pernah menjabat sebagai Ketua Editor harian Kompas, Pemimpin Umum/Redaksi Kompas, serta Presiden Direktur Kompas Gramedia.

Kesuksesan Jakob Oetama di bidang jurnalistik dapat terlihat dari pesatnya perkembangan Kompas Gramedia Group yang ia pimpin.

Seperti diketahui, saat ini Kompas Gramedia Group telah memiliki beberapa anak perusahaan yang bervariasi, mulai dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.

Baca Juga: Kurangi Intensitas Bicara dan Diam Direkomendasikan Ahli Usai Terbukti Efektif Tekan Risiko Covid-19

Tak hanya Kompas, Jakob Oetama juga diketahui ikut berpartisipasi dalam mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia yang berbahasa Inggris.

Jakob Oetama yang lahir pada 27 September 1931 di Magelang itu, meninggal di usianya yang ke-88 tahun pada Rabu, 9 September 2020.

Jenazah rencananya akan disemayamkan di Gedung Kompas Gramedia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler