Kualitas Mutu Pembelajaran Menurun Akibat Covid-19, Nadiem Makarim Sebut tak Hanya Dialami Indonesia

18 November 2020, 18:48 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim. /Dok. Humas Kemendikbud/

PR DEPOK - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menuturkan bahwa negara lain juga mengalami penurunan kualitas pembelajaran akibat pandemi Covid-19.

Ia mengatakan bahwa bukan hanya di Indonesia saja yang yang alami penurunan kualitas mutu pembelajaran, bahkan negara-negara lainnya di dunia pun turut mengalami.

"Kualitas pembelajaran menurun diakibatkan pandemi saat ini," ujar Nadiem dalam webinar yang diselenggarakan Bank Dunia di Jakarta, Rabu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Disinggung dr Tirta, Tito Karnavian Klaim Pelanggaran Protokol Kesehatan di Pilkada hanya 2,2 Persen

Disamping adanya penurunan kualitas pendidikan Indonesia, disebutkan Nadiem Makarim, pastinya ada kelebihan kelebihan belajar secara daring di wabah pandemi yang telah mewabah Indonesia.

Hal tersebut dapat diakses dengan mudah, cukup menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang terhubung dengan internet para siswa sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari.

Dengan menerapkan e-learning Anda dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja, kapan saja jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.

Baca Juga: Acara Habib Rizieq Jadi Polemik, Effendi Gazali Singgung Kerumunan Pendaftaraan Pilkada Solo

Lebih lanjut, Nadiem Makarim mengatakan bahwa pihaknya melakukan mitigasi hal itu dengan relaksasi zona hijau dan kuning.

Selain itu, meluncurkan kurikulum darurat, yang mana sekolah dapat menerapkan kurikulum tersebut selama pandemi, menciptakan modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bisa dilakukan tanpa teknologi atau paket pembelajaran tanpa harus daring.

"Kami juga membebaskan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendukung pembelajaran selama pandemi, seperti untuk membeli pulsa, bahkan untuk membeli gawai yang dipinjamkan kepada murid-murid juga boleh," katanya.

Baca Juga: Singgung Parade Merah Putih Banser, FPI Persoalkan Keadilan dengan Tidak Diizinkannya Reuni 212

Selanjutnya, juga dilakukan inovasi pemberian bantuan kuota internet selama empat bulan dari September hingga Desember.

"Ke depan, kami akan memberikan otonomi pada daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap," kata Nadiem.

Dalam kesempatan itu, dia juga mendorong guru melakukan perubahan pembelajaran di kelas. Hal itu dilakukan dengan Program Guru Penggerak.

Program Guru Penggerak merupakan upaya Kemendikbud menjaring bibit unggul calon pemimpin (kepala sekolah) pada masa depan. Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam kemajuan sekolah.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler