Barry menyampaikan Pada skenario kedua, bila per 1 April 2020 sudah ada kebijakan tetapi kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia, serta masyarakat tidak disiplin menerapkan physical distancing, maka puncak pandemi akan terjadi pada 2 Mei.
Namun pada bulan tersebut sejumlah kasus akan ditemukan seperti 1.490 kasus positif baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus.
Kemudian, akhir pandemi akan berlangsung antara akhir Juni dan awal Juli.
Terakhir, Barry mengatakan pada skenario ketiga dalam penelitianannya menunjukkan bila per 1 April sudah ada kebijakan tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia serta masyarakat disiplin menjalankan physical distancing, maka puncak pandemi akan terjadi pada 16 April.
Baca Juga: Foto-foto Meledaknya Pesawat Pembawa Logistik Medis di Filipina
Adapun kasusnya mencapai 546 kasus positif baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus. Kemudian akhir pandemi akan berlangsung antara akhir Mei dan awal Juni.
Menurutnya semua skenario yang ada bersifat dinamis dan bergantung pada pemerintah dan masyarakat.
“Kebijakan pemerintah dan kedisplinan masyarakat akan sangat menentukan skenario mana yang akan terjadi. Kita semua tentu berharap skenario terbaik yang terjadi, bahkan jika mungkin lebih baik lagi,” kata Barry.***