Buat Gaduh Usai 3 Organisasi Besar Mundur, KPK Akan Panggil Nadiem Makarim

- 29 Juli 2020, 16:11 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim. *ANTARA FOTO
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim. *ANTARA FOTO /ANTARA FOTO/

PR DEPOK - Mundurnya tiga organisasi besar yang telah berkontribusi membangun dunia pendidikan di Indonesia dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat beberapa kalangan curiga.

Hal itu dilakukan karena Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan juga PGRI menilai pemilihan ormas dan lembaga yang ditetapkan lolos dalam evaluasi proposal bantuan dana POP tidak jelas dan juga tidak transparan.

Selain itu, terkait masuknya Putra Sampoerna dan Tanoto Foundation jadi mitra POP Kemendikbud diduga bahwa adanya konflik kepentingan. Pasalnya, keduanya mendapatkan kategori Gajah sebesar Rp20 miliar dari POP Kemendikbud.

Baca Juga: Sejumlah Artis Terjerat Prostitusi Online, Ikatan Manajer Artis: Biasanya Ini Artis Kurang Terkenal 

Alasan itulah yang membuat Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar mengatakan akan mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim terkait polemik mengenai POP.

Bukan hanya soal POP, kebijakan Kemdikbud lain yang saat ini menjadi polemik di masyarakat pun akan dievaluasi oleh KPK.

"Tapi mungkin bisa disambung ya, kalau rekomendasi kita hari ini bisa kita sampaikan ke pak Menteri atau mas Menteri, karena beberapa hal terkait sekarang lagi ramai POP, kita rencana mengundang pak Menteri ke mari (KPK) bersama Irjen dan Dirjennya, jadi mungkin itu salah satu agenda kita sampaikan akan menelaah tersebut," kata Lili di webinar yang berjudul 'Menjaga Integritas Dalam Implementasi Kebijakan PPDB' seperti dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI pada Rabu, 29 Juli 2020.

Baca Juga: Gelombang Teror Bom Molotov Hantui PDIP, Kali Ini Menyasar Kecamatan Cileungsi 

Lebih lanjut, Lili mengatakan KPK akan mengawasi polemik POP yang membuat Muhammadiyah, LP Ma'arif NU, dan PGRI mundur dari program tersebut.

"Kami memang terhadap POP memberi perhatian. Kita akan melihat dan membantu kementerian terhadap pelaksanaan tersebut," kata Lili.

Sementara dalam webinar tersebut, Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan proses evaluasi POP memakan waktu hingga sebulan. Dalam evaluasi tersebut, kata Nadiem, Kemendikbud menggandeng pihak eksternal.

"Kami memutuskan untuk melakukan evaluasi 3-4 minggu evaluasi lagi kita ingin mengundang pihak eksternal untuk melihat sistem kita tolong berikan penilaian sistem seleksi kita," kata Nadiem Mmakarim.

Baca Juga: Minta Maaf dan Ingin Dibimbing Soal POP, Nadiem Makarim Berharap NU, Muhammadiyah, dan PGRI Kembali 

Nadiem Makarim juga telah meminta maaf kepada NU, Muhammadiyah, dan PGRI atas kisruhnya program tersebut.

Ia berharap ketiga organisasi itu dapat kembali bergabung menjadi organisasi penggerak. Namun sejauh ini, ketiga organisasi tersebut masih menolak kembali ikut POP.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x