Network
PR DEPOK - Tak sedikit para remaja yang menyambut bulan suci Ramadhan 2023 dengan tindak kekerasan.
Di pekan pertama Ramadhan 2023 di Jakarta, misalnya, ada delapan kasus tawuran yang melibatkan remaja dan warga.
Dian Wisnuwardhani, Psikolog dan Dosen Laboratorium Universitas Indonesia (UI), angkat bicara terkait kasus tindak kekerasan yang dilakukan remaja pada Ramadhan 2023 ini.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Kamis, 30 Maret 2023: ANTV, Trans 7, dan tvOne, Ada Film India 'Chaahat'
Menurutnya, salah satu penyebab maraknya tindak kekerasan di kalangan remaja adalah karena adanya tekanan teman sebaya atau peer pressure.
"Remaja juga memiliki tuntutan teman sebaya atau peer pressure dalam kelompok. Adanya tokoh di dalam kelompok yang punya kekuasaan dan bisa memimpin teman-temannya, akan sangat memengaruhi perilaku mereka," kata Dian, dilansir dari Antara, Rabu, 29 Maret 2023.
Menurut Dian, karena berada dalam satu lingkungan, mereka bakal melakukan minatnya secara bersama-sama. Jika tidak terlibat, kata Dian, ada semacam perasaan takut kehilangan teman atau terancam dikeluarkan dari kelompok.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Kamis, 30 Maret 2023: Cobalah Kelola Keuangan dengan Bijak
"Di usianya, remaja cenderung ingin menemukan identitas, dan ketika berkelompok mereka jadi punya satu identitas sosial atau identitas kebersamaan, mereka merasa memiliki misi dan tujuan yang sama sehingga memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan itu," ujarnya.
Dian menambahkan, ketika seorang remaja memasuki fase perkembangan dewasa muda (emerging adulthood), yakni usia 21 tahun ke atas, mereka memiliki keadaan psikologis yang tidak sama dengan dengan fase-fase perkembangan sebelumnya.
"Di usia ini, akan ada pertanyaan-pertanyaan berat, seperti ketika lulus sekolah mau ngapain, mau sekolah lagi atau mau kerja, sudah punya pacar atau belum, lalu apakah ada rencana menikah," terang Dian.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Buka Puasa Hari Ini 30 Maret 2023, untuk Wilayah Bandung, Bogor, Cirebon, Depok
Karena adanya berbagai pertanyaan itulah, menurut Dian, muncul kecenderungan untuk melampiaskan dan mengalihkan energinya.
Maka dari itu, kata Dian, peran orang-orang terdekat menjadi sangat penting dalam mengantisipasi terjadinya kekerasa di kalangan remaja. Orang tua dan keluarga berperan penting, misalnya, dengan memfasilitasi mereka (remaja) untuk menyalurkan energinya ke berbagai kegiatan yang lebih positif. ***
