Kritik Kebijakan Mendikbud, Fahri Hamzah: Main Cerdas! Maksimalkan Siaran TV Dibanding Pulsa Gratis

- 12 September 2020, 07:40 WIB
Fahri Hamzah.*
Fahri Hamzah.* /Instagram.com/fahrihamzah

PR DEPOK - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah kembali lontarkan kritikan perihal kebijakan yang dilakukan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kali ini yang menjadi sasaran kritikannya tersebut yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Kritikannya itu ia lontarkan melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah pada Kamis 10 September 2020.

Baca Juga: Jakarta PSBB Total, Rocky Gerung: Saya Usul Angkat Anies Jadi Menteri Penanganan Covid-19 Darurat

Adapun kebijakan Nadiem Makarim yang dikritik Fahri Hamzah adalah perihal pembagian pulsa gratis untuk para siswa agar dapat belajar dari rumah masing-masing.

Fahri Hamzah secara tegas mengatakan bahwa dirinya tidak menyetujui dengan kebijakan pembagian pulsa oleh Nadiem Makarim.

Hal itu, dikatakan dia, lantaran alangkah lebih baiknya lebih memaksimalkan siaran televisi dibandingkan memberi pulsa kepada para siswa agar dapat belajar dari rumah.

"Pak @nadiemmakarim yth. Daripada sampeyan sibuk beli gadget dan pulsa mendingan wajibkan semua TV untuk menyiarkan acara pendidikan sampai 50%. Layar tv sdh ada di rumah penduduk, tapi siarannya alamakkkk! Ayolah cerdas dikit napa bikin kebijakan @jokowi," ucap Fahri Hamzah, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Sindir Keras Anies Baswedan, Demokrat: Jika Mau Positif Covid-19 Turun, ga Usah Ada Test Harian

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa TV lokal seharusnya dapat lebih dimanfaatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyiarkan program belajar dari rumah.

"Kan TV lokal juga banyak. Konten ada di youtube dan google. Daring kan juga bisa pakai studio tv lokal. Ada lah caranya. Masak sih kita kehabisan akal. Maksud saya, ini krisis kan krisis tapi TV2 gak kelihatan ada krisis kok. Ajarin rakyat dong ini revolusi mental kan," katanya.

Fahri Hamzah pun menilai bahwa sejumlah stasiun TV saat ini banyak menyiarkan omong kosong, orang-orang ketawa tidak jelas dan orang-orang konyol akting tidak jelas.

"Sementara dalam krisis ini banyak hal baru yg harus kita pelajari, yg lama saja masih banyak yg ketinggalan. Padahal lagi rugi TV-nya, mendingan bantu rakyat memulai revolusi pendidikan," ucap dia.

Baca Juga: PSBB Total Kembali Diterapkan, Begini Kata PLN Soal Listrik di Jakarta

Ia bahkan mengaku kerap menyaksikan siaran TV beberapa negara maju dan dikatakan dia bahwa mereka menyiarkan konten pendidikan semua.

"Tapi TV kita isinya kalau gak sadis ya lucu, atau joget, atau sedih. Pagi diajar nangis malam diajar ketawa. Ampun deh pendidikan bangsa ku! Ini kan ada corona!
@kemkominfo @jokowi," ujarnya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah