Hati-hati! Peneliti Sebut Orang yang Kerap 'Nyinyir' Berisiko Tinggi Alami Serangan Jantung

- 17 September 2020, 20:58 WIB
Ilustrasi serangan jantung.*
Ilustrasi serangan jantung.* /Pixabay./

Lebih dari setengahnya, atau sekira 57 persen, bertekad untuk bermusuhan, atau memiliki perilaku bermusuhan.

Tracey Vitori mendefinisikan, permusuhan yang dimaksudkan merupakan ciri kepribadian yang mencakup sarkastik, sinis, kesal, tidak sabar, atau mudah tersinggung.

Masih dikutip dari laman yang sama, para ahli menyebutkan bahwa sikap bermusuhan memang umum di antara pasien sindrom koroner akut.

Meskipun begitu, Tracey Vitori  mencatat bahwa permusuhan saja tidak dapat memprediksi serangan jantung berulang.

Baca Juga: KPU Beri Izin Gelar Konser Saat Kampanye Pilkada Serentak 2020, Iwan Fals Kebingungan

"Permusuhan telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular sejak 1950-an, tetapi kami masih belum sepenuhnya memahami alasannya," katanya.

Penulis utama juga menambahkan bahwa meskipun penelitian mereka menunjukkan permusuhan adalah sifat umum pada penyintas serangan jantung dan bahwa perilaku ini dikaitkan dengan hasil klinis yang buruk, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana karakteristik bermusuhan sebenarnya mempengaruhi tubuh.

Lebih lanjut, penelitian tersebut juga mencatat bahwa kecemasan dan depresi umumnya dievaluasi pada pasien yang menderita penyakit jantung.

Penilaian perilaku bermusuhan dapat membantu mengidentifikasi pasien dengan peningkatan risiko kematian dini akibat Acute Coronary Syndromes (ACS).

Baca Juga: Dianggap Lebih Berbahaya dari Covid-19, Rocky Gerung: Istana Berupaya Jegal Anies dari Jabatannya

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Science Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x