Usai Rencana Pemblokiran oleh Donald Trump, TikTok Ingin Lepas Kepemilikan Tiongkok

2 Agustus 2020, 10:49 WIB
Ilustrasi Aplikasi TikTok /New York TImes

PR DEPOK – Ketegangan politik yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok telah masuk ke sektor media sosial.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah menyiapkan perintah agar media sosial TikTok dilepas dari perusahaan induknya di Tiongkok dengan alasan keamanan negara.

Usai rencana tersebut diumukan oleh Trump, berdasarkan laporan terbaru ByteDance perusahaan induk TikTok dilaporkan setuju untuk memecah operasional di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Terjadi Penumpukan, Sistem Oneway Jalur Puncak Diberlakukan Saat Libur Iduladha

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita Antara ByteDance semula ingin mempertahankan kepemilikan saham minoritas di bisnis TikTok AS, namun ditolak oleh gedung putih.

Dalam laporan tersebut, proposal yang terbaru menunjukan ByteDance akan keluar sepenuhnya, Microsoft akan masuk untuk mengambil alih TikTok di AS.

Sejumlah investor ByteDance di AS akan diberi kesempatan untuk mengambil saham minoritas.

Baca Juga: Kebijakan Ganjil-Genap Mulai Berlaku Kembali Pekan Depan, Bukan Uji Coba

Sekitar 70 persen investor asing ByteDance berasal dari Amerika Serikat.

Sebelumnya beberapa waktu lalu Donald Trump menyatakan akan memblokir aplikasi asal Tiongkok tersebut.

"Bukan kesepakatan yang pernah kalian dengar, bahwa mereka akan jual dan beli. Kita bukan negara M&A (merger dan akuisisi red.)," kata Trump.

Baca Juga: Adik Gus Dur, Hasyim Wahid Meninggal Dunia, Said Aqil Siroj: Dia Punya Prinsip Tak Mudah Dilobi

Namun dalam keterangan tertulisnya, Gedung Putih tidak menjelaskan apakah Trump akan menerima konsesi ByteDance.

"Pemerintah punya kekhawatiran serius terhadap TikTok mengenai keamanan nasional. Kami terus mengevaluasi kebijakan," ujar pihak gedung putih.

ByteDance di Beijing tidak memberikan komentar atas pernyataan pihak Gedung Putih maupun Donald Trump.

Baca Juga: Jerinx Anggap Covid-19 Konspirasi Elite Global hingga Tolak Rapid dan Test Swab, Ini Kata Pakar Jiwa

Namun, perwakilan mereka di AS mengeluarkan pernyataan yang disiarkan melalui aplikasi tersebut.

"Kami disini untuk jangka panjang. Terus bagikan suara kalian di sini dan bela TikTok," tutur Manajer Umum TikTok di AS Vanessa Pappas.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler