Namun kebijakan Twitter tersebut akan segera dicabut setelah Joe Biden dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang.
Berdasarkan laporan Forbes pada Kamis lalu, 3 Desember 2020, seorang juru bicara Twitter mengatakan bahwa tweet Donald Trump pada akhirnya bisa menyebabkan pelarangannya dari layanan Twitter begitu hari pelantikan tiba dan status kepresidenannya akan hilang.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai Tersangka, Polri Kenakan Habib Rizieq Pasal Berlapis
Setelah melewati 20 Januari, Donald Trump yang telah menjadi mantan presiden AS harus mematuhi pedoman Twitter apabila masih ingin menggunakan layanan tersebut seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Rappler.
Jika Donald Trump masih melakukan hal serupa dengan mengunggah semacam tuduhan atau propaganda, ia akan diberi sanksi yang meningkat oleh Twitter, bahkan memungkinkan dirinya akan kehilangan akun Twitter pribadinya.
Selain itu Donald Trump tampaknya harus berjuang mengembalikan pengaruhnya karena jumlah pengikut di Twitter pribadinya telah mengalami penurunan besar dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan laporan Forbes, setidaknya 220.000 orang berhenti mengikuti akun Donald Trump.
Baca Juga: Masih Tunggu Izin BPOM, Bio Farma Ungkap Jadwal Vakinasi Covid-19 Tahap Pertama
Meski hingga kini Donald Trump masih bisa menggunakan akun pribadinya, tapi dia akan kehilangan akses ke akun media sosial kepresidenan karena akun Twitter @POTUS akan diserahkan kepada Joe Biden pada hari pelantikan.***