PR DEPOK - Amerika Serikat (AS) dikabarkan berencana akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada jutaan penduduknya.
Rencana tersebut diketahui akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Desember 2020 dan seluruh masyarakat AS diperkirakan sudah bisa mendapatkan vaksin itu saat memasuki pertengahan tahun 2021.
Vaksinasi itu dilakukan salah satunya karena mengingat jumlah infeksi Covid-19 di negeri paman Sam tersebut kian lama kian meningkat.
Baca Juga: Protes Keras Deklarasi Kemerdekaan oleh Benny Wenda, Indonesia Ambil Langkah Panggil Dubes Inggris
Presiden AS terpilih, Joe Biden menjelaskan terkait rencana vaksinasi tersebut.
Saat ditanya apakah vaksin Covid-19 itu wajib atau tidak, Joe Biden menjawab bahwa dirinya tidak akan memaksa warganya untuk menggunakan vaksin itu.
"Saya tidak berpikiran mereka harus diwajibkan. Saya bahkan tidak akan mewajibkan itu (vaksin), tapi saya akan lakukan apapun dengan kekuatan yang saya miliki, seperti saya tidak berpikiran bahwa masker wajib digunakan di seluruh negeri," kata Joe Biden.
Baca Juga: Muncul Tudingan JK Jadi Dalang Penangkapan Edhy Prabowo, Jubir Desak KPK Klarifikasi Danny Pomanto
Demi memberikan pelayanan yang terbaik pada warganya, Joe Biden memastikan bahwa vaksin itu gratis dan segala perawatan lanjutan pasca vaksinasi juga gratis.
"Selaku Presiden Amerika Serikat, saya akan mengerahkan segala daya yang saya punya untuk mendorong orang-orang melakukan hal yang benar (vaksinasi)," ucapnya.
Lalu, ia mengingatkan bahwa penjagaan diri yang dilakukan itu merupakan suatu hal yang penting.
"Saat mereka melakukannya, tunjukkan bahwa itu penting. Maka dari itu saya ungkapkan dalam pidato pengukuhan, saya minta orang-orang berkomitmen selama 100 hari menggunakan masker"
"Hal itu saya minta bukan untuk alasan atau hukuman apapun karena ini bukan masalah politik," ujarnya menambahkan.
Joe Biden mengungkapkan bahwa anjuran yang ia berikan dilakukan oleh masyarakat, maka angka kematian akibat Covid-19 di AS akan menurun.
Baca Juga: Sebut Edhy Prabowo Miliki Masa Lalu Seorang Pengagguran, Prabowo Akui Kecewa dan Merasa Dikhianati
"Jika mereka melakukannya (menggunakan masker) selama 100 hari di tengah terjadinya krisis pandemi yang masih ganas dan di tengah vaksin masih didistribusikan. Mereka akan melihat angka kematian akan menurun drastis," kata Joe Biden seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Hindustan Times pada Sabtu 5 Desember 2020.
Dia juga menambahkan harapannya terkait kesadaran untuk melindungi diri dari virus corona.
"Mereka akan melihat ratusan ribu orang yang tak lagi jatuh sakit, dan harapan saya adalah mereka kemudian akan menyadari bahwa yang mereka lakukan itu berharga bahkan sepadan dengan tugas patriotik dan melindungi orang lain," ucap Joe Biden.
Baca Juga: DPD Minta Pemerintah Evaluasi Terbuka terhadap Papua, dari Kebijakan hingga Eksekusi di Lapangan
Lebih lanjutnya, pada Jumat 4 Desember 2020, AS mencatat terdapat 2.861 kematian baru.
Melihat fakta tersebut, untuk meyakinkan warga AS agar tidak khawatir pada keamanan dari vaksin Covid-19 itu, Joe Biden mengungkapkan bahwa dirinya siap untuk divaksinasi secara terbuka.
"Saya pikir saat saya mengambil vaksin dan orang-orang melihat tindakan saya tersebut akan menimbulkan kepercayaan dari mereka," ucapnya.
Pernyataan tersebut merupakan respons dari pertanyaan yang mengganggu yang datang dari pemerintahan Donald Trump terkait kebenaran pandemi Covid-19 dan vaksin tersebut.
Dia menegaskan bahwa pemberian vaksin tersebut bukanlah untuk diujikan pada kelinci percobaan dan menurutnya masyarakat AS tidak akan menjadi kelinci percobaan.
"Kami tidak akan menjadi kelinci percobaan," kata Joe Biden menegaskan.
"Anda akan melihat puluhan juta orang Amerika mengambil vaksin dan anda juga akan melihat presiden Amerika Serikat dan tiga dari empat mantan presiden yang masih hidup juga akan melakukannya di depan umum"
Baca Juga: Soroti Pemanggilan Tukang Tenda dalam Acara HRS, Fadli Zon: Catat sebagai Sejarah Kelam Demokrasi!
"Perlu usaha yang keras untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat pada sains karena sejauh ini kepercayaan mereka sudah sangat berkurang dalam pemerintahan ini," ucap Joe Biden menambahkan.***