Karantina Akibat Virus Corona Picu Ledakan Unduhan Game dan Aplikasi di Tiongkok

- 22 Februari 2020, 08:09 WIB
UNDUHAN gim dan aplikasi di Tiongkok meningkat pesat ketika masa karantina belum selesai.*
UNDUHAN gim dan aplikasi di Tiongkok meningkat pesat ketika masa karantina belum selesai.* /Sky News/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona di Tiongkok memicu rekor unduhan gim dan aplikasi oleh jutaan orang yang dikarantina.

Virus corona sangat berbahaya dan mudah menular. Pemerintah di Tiongkok bahkan sampai menyarankan untuk tetap tinggal di rumah, mengurangi kontak dengan orang lain, dan tetap menjaga kebersihan.

Akibatnya orang-orang di Tiongkok harus diam dalam waktu yang cukup lama di dalam rumah. Tidak banyak melakukan aktivitas hingga membuat bosan.

Namun di balik itu, kabar baik bagi perusahaan teknologi dan gim di Tiongkok. Data menunjukkan rekor unduhan gim dan aplikasi di sana sangat melonjak ketika masa karatina.

Baca Juga: Ingin Kurangi Sampah Plastik, Pemkot Depok Bagikan 1.000 Tumbler Gratis 

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Sky News pada Jumat, 21 Februari 2020 melaporkan bahwa angka yang dirilis oleh platform analitik App Annie menunjukkan ada lebih dari 222 juta unduhan di Tiongkok dari Apps Store pada minggu yang dimulai sejak 2 Februari 2020.

Di tengah krisis yang melonjak, unduhan aplikasi mingguan rata-rata dalam dua minggu pertama bulan Februari melonjak sebesar 40 persen dibandingkan dengan rata-rata pada tahun 2019, menurut data yang disampaikan oleh Financial Times.

App Annie mengatakan kepada surat kabar itu, "Unduhan terus meningkat dengan baik dari minggu ke minggu setelah liburan tahun baru di awal bulan, ketika jutaan pekerja dan pelajar menggunakan aplikasi seluler untuk mengisi aktivitasnya sehari-hari," katanya.

Banyak sekolah yang ditutup sementara di Tiongkok dalam upaya untuk mengekang infeksi, unduhan aplikasi pendidikan pada bulan Februari melonjak hingga dua kali lipat dibanding tahun 2019.

Baca Juga: Akhiri Bulan Februari, Amerika dan Taliban Akan Tandatangani Perjanjian Damai 

Lonjakan unduhan telah memperkuat saham produsen gim dan aplikasi. Direktur pelaksana di bank investasi Blue Lotus Capital Advisor, Shawn Yang mengatakan kepada Financial Times.

"Tidak ada seorang pun berharap bahwa epidemi semacam ini dapat tumbuh begitu cepat, dan itu menciptakan peluang bagi perusahaan-perusahaan gim ini," ungkap Yang.

Namun, banyak bisnis lain menghadapi pukulan finansial dari epidemi mematikan ini. Wabah itu mengancam biaya penerbangan hampir 29 miliar dolar tahun ini karena penurunan dalam penerbangan lintas dunia.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional memperkirakan bahwa permintaan akan turun 4,7 persen. Penurunan pertama sejak krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu.

Baca Juga: Update Terbaru Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi di Sungai Sleman: 7 Orang Tewas dan 3 Belum Ditemukan 

Perkiraan ini muncul setelah dua kelompok maskapai besar, Qantas dan Air France-KLM, mengatakan mereka memperkirakan akan mengalami pukulan finansial signifikan sebagai akibat dari virus corona.

Ada total 76.243 kasus virus corona yang diduga dan dikonfirmasi. Penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh virus corona, menurut, John Hopkins University.

Pusat tersebut sejauh ini mencatat 2247 kematian akibat penyakit tersebut, dengan sebagian besar dari mereka yang berada di daratan Tiongkok.

Pembatasan perjalanan di Tiongkok dan ketakutan akan penyakit itu telah menghancurkan permintaan untuk penerbangan domestik di pasar Tiongkok yang tumbuh cepat.

Banyak negara memperingatkan perjalanan yang menuju ke Tiongkok dan melarang wisatawan dari Tiongkok untuk berkunjung terutama yang berasal dari daerah Wuhan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x