Peneliti Sebut Kekurangan Vitamin D Sebabkan Tingginya Kematian Pasien Covid-19

- 14 Mei 2020, 03:50 WIB
ILUSTRASI vitamin, pil, obat.*
ILUSTRASI vitamin, pil, obat.* /PIXABAY/

Namun, dari banyaknya hipotesis di atas, Vadim tetap skeptis, dia mengaku meragukan faktor-faktor tadi.

"Tidak satu pun dari faktor-faktor ini tampaknya memainkan peran penting," ujar dia.

"Sebaliknya, kami melihat korelasi yang signifikan dengan kekurangan vitamin D," tutur Vadim.

Vadim akhirnya memutuskan untuk menganalisa data pasien bersama timnya, dia menggunakan data umum yang tersedia di seluruh dunia.

Baca Juga: Beredar Foto Jung Joon Won Merokok dan Minum Alkohol, DAIN Entertainment Benarkan dan Minta Maaf 

Hasil analisanya menemukan korelasi yang kuat antara kekurangan vitamin D dengan kematian dan kadar vitamin D dengan badai sitokin.

Badai sitokin adalah suatu kondisi peradangan yang disebabkan oleh sistem kekebalan yang terlalu aktif.

"Badai sitokin dapat sangat merusak paru-paru dan menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut dan kematian pada pasien," kata Daneshkhah.

"Inilah yang tampaknya membunuh sebagian besar pasien Covid-19, bukan penghancuran paru-paru oleh virus itu sendiri. Ini adalah komplikasi dari apa yang salah arah dari sistem kekebalan tubuh," tutur dia.

Baca Juga: Sosok Mayat Pria Ditemukan Tersangkut Bambu di Sungai Ciliwung Depok, Wajah Rusak dan Terkelupas 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Medical Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah