Hujan Meteor 29 Juli 2022 Jam Berapa? Berbahaya? Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang?

- 28 Juli 2022, 12:36 WIB
lustrasi-Hujan Meteor 29 Juli 2022 jam berapa? Fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang.
lustrasi-Hujan Meteor 29 Juli 2022 jam berapa? Fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang. /ANTARA

PR DEPOK – Masyarakat Indonesia pada akhir bulan Juli, tepatnya pada 29 Juli 2022 ini bisa menyaksikan hujan meteor.

Lantas, jam berapa akan terjadi? Apakah hujan meteor berbahaya dan bisa disaksikan dengan mata telanjang?

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan, hujan meteor merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor tampak meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit.

Baca Juga: Link Resmi Kemensos untuk Cek Penerima BPNT dan PKH Bulan Ini, Login Sekarang dan Cairkan Bantuan

Fenomena hujan meteor ini dapat disaksikan di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.

Menurut BRIN, ketika terjadi hujan meteor, meteor tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah.

Akan tetapi, meteor sebenarnya adalah batuan atau debu antar-planet yang memasuki atmosfer lalu terbakar karena gesekan atmosfer.

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, pada akhir Juli 2022 ini akan terjadi dua fenomena hujan meteor.

Baca Juga: Komnas HAM akan Panggil Ferdy Sambo Soal Kematian Brigadir J, Rekaman CCTV dan Ponsel Diperiksa

Dua hujan meteor ini yaitu Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids.

Peristiwa hujan meteor akan terjadi di langit selatan sehingga cocok diamati dari Indonesia.

Terkait jam berapa hujan meteor Alpha-Capricornids terjadi, ia menjelaskan bahwa akan terjadi pada pukul 20.00 WIB.

“Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan. Diperkirakan ada sekitar 5 meteor per jam yang tampak melintas di langit. Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi BRIN.

Baca Juga: PKH Tahap 3 2022 Cair Sampai Bulan dan Tanggal Berapa? Simak Jadwal dan Cek Penerima Lewat Aplikasi

Sementara itu, hujan meteor Delta Aquariids dapat diamati pada 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur.

Adapun jam berapa puncak hujan meteor akan terjadi diperkirakan sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan.

“Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini,” pungkasnya,” ujarnya.

“Debu-debu komet yang berukuran kecil kecil memasuki atmosfer bumi lalu terbakar menampakkan seperti bintang jatuh. Walau jumlah meteornya sedikit, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Kisah Laura Anna Bakal Dijadikan Film oleh Manoj Punjabi, Greta Irene: Let's Keep Her Spirits Alive

Menurut Thomas, gabungan dua hujan meteor di langit selatan menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia.

Ia berharap kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Maka dari itu, ia menganjurkan untuk memilih lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.

Baca Juga: Ibu Hamil dan Balita Bisa Dapat PKH 2022? Cairkan BLT Hingga Rp3 Juta Lewat Link Ini

Sebaiknya pengamatan hujan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

Tidak perlu khawatir, karena hujan meteor ini sama sekali tidak berbahaya.

“Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km,” tuturnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: BRIN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x