Microsoft dan Google Terapkan Teknologi AI di Mesin Pencari, 'Bard' Dikritik Karyawan

- 13 Februari 2023, 17:06 WIB
ILUSTRASI - Dua perusahaan teknologi raksasa dunia, Microsoft dan Google, terapkan teknologi AI generatif di mesin pencari.
ILUSTRASI - Dua perusahaan teknologi raksasa dunia, Microsoft dan Google, terapkan teknologi AI generatif di mesin pencari. /PIXABAY/Alexandra_Koch/

PR DEPOK - 2023 jadi tahun yang sibuk bagi dunia teknologi.

Microsoft dan Google, dua perusahaan teknologi paling kuat di dunia, meletakkan dasar untuk menerapkan teknologi AI generatif pada mesin pencari mereka.

Microsoft yang dipimpin oleh Satya Nadella menyelenggarakan sebuah acara di kantor pusatnya di Redmond, Washington, di mana perusahaan teknologi raksasa ini memadukan teknologi mirip ChatGPT ke dalam mesin pencari Bing dan peramban Edge.

Banyak analis dan orang dalam yang membandingkan pengumuman ini dengan momen iPhone dalam lanskap teknologi modern.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Cair Februari? Berikut Info Terbarunya dan Syarat Pinjaman Rp50 Juta

Google juga tidak ketinggalan dalam menciptakan gebrakan dengan Bard, pesaing ChatGPT. Namun, pengumuman tersebut tidak berjalan sesuai rencana.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Indian express, aktanya, perusahaan induk Google, Alphabet, telah kehilangan nilai pasar sebesar $100 miliar atau senilai Rp1,5 triliun pada hari Rabu setelah teknologi kecerdasan buatan barunya menghasilkan kesalahan faktual dalam demo pertamanya.

MeitY menjajaki integrasi ChatGPT dengan WhatsApp

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer dan Virgo Besok 13 Februari 2023: Penyakit Lambung Melanda, Hindari Minum Air Dingin

MeitY bersiap untuk mengintegrasikan ChatGPT dengan WhatsApp.

Idenya adalah untuk memudahkan orang-orang mendapatkan informasi tentang skema-skema utama pemerintah melalui chatbot AI yang populer.

Pemerintah telah mendorong inisiatif digital India selama bertahun-tahun dan mengintegrasikan ChatGPT dengan WhatsApp dapat menjadi dorongan lain ke arah itu.

Karyawan Google mengkritik CEO Sundar Pichai atas pengumuman pesaing GPT Bard yang 'terburu-buru dan gagal'

Baca Juga: 18 Ucapan Romantis Valentine Day dalam Bahasa Inggris, Cocok untuk Diberikan kepada Pasangan

Apakah Google mengumumkan Bard dengan terburu-buru? Itulah yang dipikirkan oleh karyawan Google.

Menurut sebuah forum pesan internal di Google, para karyawan menyebut pengumuman Bard sebagai "terburu-buru", "gagal", dan "tidak sesuai dengan Google". Beberapa bahkan menyalahkan Sundar Pichai, mengingat adanya pemutusan hubungan kerja besar-besaran di Google baru-baru ini.

Ada juga banyak meme yang beredar di media sosial mengenai seluruh kejadian ini dan bagaimana hal ini menghapus $120 miliar dari valuasi Google.

Baca Juga: Sidang Vonis Ferdy Sambo: Brigadir J Tak Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual

Bill Gates di ChatGPT

Menurut Bill Gates, pendiri Microsoft, "AI akan mengubah dunia kita" dan akan membuat tempat kerja menjadi lebih efisien.

Dia juga mengatakan bahwa pekerjaan tidak akan terancam karena AI, bahkan akan memberikan banyak manfaat dengan mengurangi jam kerja.

Gates juga mengatakan bahwa ChatGPT memiliki kasus penggunaan yang menarik, yang meliputi bimbingan belajar bagi siswa dan bahkan memberikan nasihat medis kepada pasien yang tidak dapat mengakses dokter.

Baca Juga: Jenis KUR BRI 2023 Tanpa Jaminan, Akses kur.bri.co.id untuk Pengajuan Pinjaman hingga Rp50 Juta

Microsoft tampaknya berada di depan Google dalam perlombaan AI dengan kemitraan strategisnya dengan OpenAI.

Google mengejar ketertinggalannya dari Microsoft dan sedang mengembangkan chatbot bertenaga AI-nya sendiri yang disebut Bard, yang baru-baru ini dipamerkan. Google kehilangan lebih dari $100 miliar karena satu kesalahan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x