Studi: Pria yang Gunakan Pakaian dengan Logo Brand Mewah Berukuran Besar Cenderung Tak Dapat Dipercaya

30 Juni 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi pria yang berselingkuh. /Aleksandr Burzinskij/Pexels

PR DEPOK - Seorang psikolog asal Amerika Serikat merilis hasil studi tentang pria yang menggunakan pakaian dengan logo berukuran besar dari brand ternama cenderung tidak dapat dipercaya.

Kelompok pria yang merasa percaya diri saat memakai baju dengan logo brand mewah di dalamnya kebanyakan tidak terlalu bisa diandalkan.

Dilansir dari Daily Mail, fokus studi itu terletak pada tampilan kekayaaan yang membuat pemakainya merasa lebih berani.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Alami Penurunan, Jadi Berapa?

Perasaan itulah yang mungkin menarik wanita karena secara tidak langsung menunjukkan daya beli dan kemampuan pria tersebut untuk membiayai masa depannya.

Tampilan mewah tersebut juga lebih mengarah pada indikator minat pria terhadap lawan jenis.

"Alih-alih menjadi sinyal yang andal dan jujur dari sosok seorang ayah di masa depan, tampilan barang-barang mewah terkadang dapat mewakili ketertarikan terhadap pasangan yang mengorbankan masa depan dan ketidaktertarikan untuk memiliki keturunan," ujar psikolog Dr Daniel Kruger dari University of Michigan.

Baca Juga: Pembelian Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina, Benarkah Pembayaran Bisa Lewat LinkAja?

Logo berukuran lebih besar dari brand mewah juga dipandang mampu meningkatkan daya saing sosial dan daya tarik lawan jenis.

Sedangkan sebaliknya, logo kecil meningkatkan persepsi tentang kepercayaan dan keandalan.

Dengan begitu studi tersebut menunjukkan bahwa pria yang menggunakan pakaian dengan logo berukuran lebih besar dinilai lebih mudah mendapat pasangan.

Namun, di antara mereka juga ada yang memiliki kecenderungan berselingkuh dari pasangannya.

Baca Juga: Rekomendasi Film yang akan Tayang di Bioskop Bulan Juli 2022: Ada Thor Love and Thunder hingga Ivanna

Singkatnya, kelompok pria yang satu ini lebih menyukai jenis hubungan singkat karena tidak dapat dipercaya.

Kebanyakan dari mereka tidak tertarik memiliki hubungan jangka panjang dan tidak minat menjalin komitmen dengan pasangan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler