PR DEPOK – Beredar kabar di media sosial yang menyebut bahwa TNI menemukan banyak ranjau bawah laut di sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang diklaim ditanam oleh China berdasarkan hasil pantauan pesawat milik Amerika bernama P-8 Poseidon .
Klaim tersebut datang dari cuitan akun Twitter @plato_isd pada 26 April 2021 dengan narasi sebagai berikut.
“Saat ini petinggi TNI digegerkan dengan temuan banyaknya ranjau bawah laut di sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402 | hasil pantauan pesawat intai Poseidon P-8 Amerika simpulkan ranjau tersebut ditanam angkatan laut komunis china | laut Indonesia sudah jebol | *infovalid”
Baca Juga: Segera Klaim dan Tukarkan Kode Redeem Free Fire Hari Ini Sabtu, 1 Mei 2021 Resmi dari Garena
Mafindo melaporkan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Faktanya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 tidak meledak.
Kapal selam tersebut mengalami keretakan yang menyebabkannya tenggelam ke dasar laut.
“Tidak meledak, kalau meledak pasti sudah buyar semua, dan suara ledakannya pasti terdeteksi, kemungkinan mengalami retakan,” ujar Hadi.
Serta menurut Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama Julius Widjojono dirinya membantah akan klaim tersebut karena saat itu ia berada di lokasi saat pesawat P-Poseidon untuk melakukan operasi dan tidak mendengar adanya temuan ranjau bahwa laut tersebut.
“Salah besar. Di Peta Hidros (peta laut yang dikeluarkan oleh Pushidrosal) sudah tergambar dengan jelas daerah latihan kapal selam. Kalau ada ledakan pasti ada semburan air dari dalam laut, KRI-KRI sekitarnya pasti tahu. Kalau ledakan pasti banyak serpihan, kami tidak sulit cari posisi sunk-nya,” ujar Julius.
Dengan begitu, berdasarkan penelusuran tersebut maka klaim TNI menemukan banyak ranjau bawah laut di sekitar lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402, merupakan hoaks dengan kategori konten menyesatkan.***