PR DEPOK - Beredar sebuah unggahan di media sosial yang menyebut mantan Sekum FPI Munarman mengalami kelumpuhan akibat disiksa sejak penangkapan oleh pihak kepolisian.
Unggahan tersebut juga mengklaim bahwa selama dalam proses penahanan, Munarman hanya diberikan makan sebanyak dua kali dalam seminggu.
Tak hanya itu, unggahan itu pun menuding klaim bahwa yang menimpa Munarman merupakan rencana yang dibuat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut ini narasi lengkap dari unggahan yang menyebut Munarman disiksa kepolisian hingga hanya diberi makan dua kali dalam seminggu.
“BREAKING NEWS!!! Bang Munarman terlupakan oleh kita, banyak kabar beredar jika beliau sekarang tidak bisa berjalan dan bisa jadi lumpuh permanen, juga susah untuk bicara dengan jelas akibat terus-terusan mengalami penyiksaan sejak ditangkap 27 April 2021 lalu.”
“Bahkan Munarman cuma diberi makan seminggu dua kali oleh polisi sehingga beliau sudah sangat teraniaya. Dan isu beredar jika itu desainernya Jokowi sendiri. REZIM LAKNATULLAH !!”
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Senin 1 Juni 2021, klaim yang menyebutkan Munarman disiksa hingga hanya diberi makan dua kali dalam seminggu ini tidak benar alias hoaks.
Faktanya, pengacara Munarman, Sugito Atmo Prawiro membantah kondisi kliennya yang lumpuh permanen akibat mendapatkan penyiksaan dari pihak kepolisian.
Sugito menyampaikan, bahwa saat ini keadaan Munarman dalam keadaan sehat dan tidak ada gejala kelumpuhan sama sekali.
Bantahan serupa turut diungkapkan pihak Mabes Polri yang juga menyebutkan, bahwa kondisi Munarman saat ini dalam keadaan sehat.
Selain itu, tidak ada informasi dari pihak pengacara ataupun Mabes Polri yang menyatakan jika Munarman hanya diberi makan hanya dua kali dalam seminggu.***