Cek Fakta: Gunakan Masker Terlalu Lama Dikabarkan Bisa Sebabkan Penyakit Hiperkapnia, Simak Faktanya

16 Mei 2020, 12:21 WIB
PENJELASAN Penyakit Pernapasan Hiperkapnia.* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah postingan di media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram yang mengklaim bahwa memakai masker untuk waktu yang lama dapat menyebabkan hiperkapnia, yaitu kondisi di mana kadar karbon dioksida dalam tubuh meningkat.

Narasi yang beredar tersebut dipublikasikan melalui Facebook oleh salah satu akun bernama @Bxmx pada 7 Mei 2020 dan telah dibagikan oleh lebih dari 250 pengguna lainnya.

Berdasarkan penelusuran Pikiranrakyat-Depok.com melansir dari situs pengecek fakta AFP, pakar kesehatan dari Thailand mengatakan bahwa klaim tersebut adalah salah atau hoaks.

Pakar kesehatan Thailand menyebutkan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti bahwa memakai masker untuk waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit pernapasan hiperkapnia.

Baca Juga: Tanggapi Mahalnya Iuran BPJS Kesehatan, DPR: Rakyat Tidak Akan Cerdas, Jika Kesehatan Terganggu 

Menurut situs web medis yang berbasis di AS, WebMD, hiperkapnia adalah keadaan ketika seseorang tidak dapat bernapas secara normal dan karbon dioksida terbentuk dalam aliran darah, menyebabkan keseimbangan pH darah menjadi lebih asam. Gejala biasanya termasuk kecemasan, sakit kepala, dan sesak napas.

Departemen Pegendalian Penyakit Thailand menerbitkan pemberitahuan tersebut pada 17 April 2020 dengan menyatakan bahwa tidak ada bukti penggunaan masker yang berkepanjangan dapat menyebabkan perubahan keseimbangan H darah manusia.

Teks dalam infografik itu berbunyi: "Apakah memakai masker / kain untuk waktu yang lama menyebabkan darah berubah menjadi asam?"

Menurutnya, mengenakan masker untuk waktu yang lama bisa menyebabkan sesak napas. Namun, saat ini tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa hal itu menyebabkan darah berubah menjadi asam.

Baca Juga: Tanggapi Mahalnya Iuran BPJS Kesehatan, DPR: Rakyat Tidak Akan Cerdas, Jika Kesehatan Terganggu 

“Karena keadaan di mana darah menjadi asam (Asidosis) adalah kelainan darah atau cairan yang tidak seimbang dalam tubuh kita,” demikian tulisan dalam infografik tersebut.

Rumah Sakit Thonburi di Bangkok juga membantah klaim tersebut melalui akun Twitternya pada 7 Maret 2020.

Pihak rumah sakit mengatakan bahwa memakai masker wajah untuk waktu yang lama tidak menyebabkan darah menjadi asam.

Gambar di unggahan yang menyesatkan ini awalnya diterbitkan di WikiJournal of Medicine di sini dan dikreditkan ke Mikael Häggström , seorang dokter Swedia dan pencipta WikiJournal of Medicine.

Baca Juga: Kabar Baik dari Vaksin Covid-19, Penelitian Universitas Oxford Tunjukkan Hasil Baik pada Monyet 

Tetapi gambar asli tidak mengatakan bahwa memakai masker secara terus menerus dapat menyebabkan hiperkapnia.

Dalam unggahan yang beredar di media sosial tersebut diberi judul “The prolonged wearing of mask will cause respiratory problems that will be blamed on a 2nd wave of Covid-19”.

Dalam unggahan tersebut berisi narasi sebagai berikut:

"Perhatikan negara-negara yang mengenakan masker memiliki 'gelombang kedua' penyakit pernapasan tertinggi. Ini Hiperkapnia. Ini bisa disebabkan oleh menghirup CO2 yang dihembuskan sendiri dengan mengenakan masker secara terus menerus. Gejala utama keracunan Karbon dioksida," tulis dalam narasi yang beredar.

Baca Juga: Hadapi Konfrontasi Tiongkok di Laut China Selatan, AS Kerahkan Kapal Rudal B-1 

Oleh sebab itu, klaim bahwa penggunaan masker bedah atau masker kain yang berlangsung lama akan menyebabkan penyakit pernapasan hiperkapnia adalah klaim yang salah atau hoaks.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler