Cek Fakta: Jenazah Anak Dikabarkan Dibiarkan Terlantar Akibat Tak Mampu Bayar, Simak Faktanya

18 Mei 2020, 04:10 WIB
Ilustrasi jenazah. //Laman Antaranews

PIKIRAN RAKYAT – Beredar kabar di media sosial yang menyebut seorang anak berusia 10 tahun meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Kalimantan Barat akibat tak mampu lunasi biaya perawatan yang membuatnya tidak bisa keluar dari rumah sakit tersebut.

Informasi tersebut bahkan dilengkapi dengan foto jenazah anak yang masih berada di ruang perawatan.

Menurut kabar berantai lokasi meninggalnya anak 10 tahun itu di Rumah Sakit Bergerak Badau yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu.

Menanggapi pemberitaan miring tersebut Direktur Rumah Sakit Bergerak Badau Liha menyatakan informasi tersebut merupakan hoaks.

Baca Juga: Penelitian Terbaru: Ilmuwan Ungkap Virus Corona Bisa Menular Ketika Berbicara Lewat Udara 

Ia bahkan telah melaporkannya pada pihak kepolisian setempat untuk mengusut lebih lanjut oknum penyebar hoaks.

“Kami sudah laporkan ke Polres Kapuas Hulu karena informasi tersebut tidak benar dan itu juga fitnah yang ditujukan kepada Rumah Sakit Bergerak Badau,” tutur Liha sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Lihat menjelaskan dalam beberapa hari terakhir tersebar kabar miring di masyarakat yang mengatakan seorang anak bernama Alifsyah meninggal dunia di rumah sakit itu karena orang tuanya tak mampu menebus biaya perawatan.

Oknum penyebar hoaks bahkan meminta pertolongan kepada masyarakat untuk menebus kekurangan biaya perawatan Alifsyah agar bisa dibawa kembali ke rumah sebelum diklaim meninggal dunia dalam kabar tersebut.

Baca Juga: Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia: 389 Keluhan dari Nelayan RI, Terbanyak di Kapal Taiwan 

Liha menjelaskan berdasarkan data yang dihimpun Rumah Sakit Bergerak Badau, mereka sama sekali tidak memiliki riwayat perawatan atas nama Alifsyah dengan rincian usia 10 tahun.

“Sama sekali tidak ada pasien atas nama Alifsyah tersebut, nama dokter juga serta nominal biaya rumah sakit itu juga luar biasa bohong,” tutur Liha.

Setelah melaporkannya ke pihak berwajib, Liha berharap agar oknum penyebar hoaks bisa segera ditangkap agar tidak menimbulkan korban atas modus penipuan yang dilakukan oknum tersebut.

Sementara itu Kasat Reskrim Kapuas Hulu IPTU Siko mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk segera mengungkap oknum terduga modus penipuan berkedok bantuan biaya rumah sakit.

Baca Juga: Terlibat dalam Pencarian Vaksin Virus Corona, Indonesia Ikut ‘Solidarity Trial’ 

Siko mengatakan Rumah Sakit Bergerak Badau tidak memiliki ruang perawatan seperti yang beredar di media ssosial.

“Kami sudah crosscheck langsung ke pihak rumah sakit Badau ternyata informasi itu memang tidak benar. Saat ini kami sedang selidiki pembuat dan penyebar informasi hoaks di media sosial tersebut,” tutur Siko.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler