PR DEPOK - Beredar kabar di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bersumpah tak akan kembali ke Indonesia.
Kabar itu dibagikana akun Facebook Tokoh Nasional Indonesia dengan mengunggah satu gambar yang menampilkan Rizieq Shihab pada Senin 31 Agustus 2020.
Selain itu, pada foto tersebut juga terdapat tulisan narasi sumpah Habib Rizieq "INGAT SAYA BERSUMPAH..! TDK AKAN MASUK KE INDONESIA SEUMUR HIDUP SAYA..!"
Baca Juga: Respons Polemik Puan Maharani, Rocky Gerung: Saya Merasa Kasihan, Harusnya Tidak Mendapatkan Cibiran
Bersamaan dengan unggahan foto tersebut, akun Facebook Tokoh Nasional Indonesia juga menuliskan narasi sebagai berikut.
"BENAR NGGAK SIH UCAPAN HABIBANA YANG MULIA RIZIEQ INI?."
Turn Back Hoax sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Selasa 8 Desember 2020, memastikan bahwa klaim yang dibagikan akun Facebook Tokoh Nasional Indonesia tidak benar alias hoaks.
Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai hal tersebut. Justru, baru-baru ini Habib Rizieq secara tersirat mengungkapkan keinginannya pulang ke Indonesia.
Baca Juga: Dinilai Akan Giring Opini Semakin Luas, Puan Maharani Diminta untuk Minta Maaf ke Warga Sumbar
Akan tetapi, Habib Rizieq mengklaim dirinya tidak bisa pulang ke Tanah Air lantaran dicekal Pemerintah Arab Saudi atas permintaan Pemerintah Indonesia.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya tidak takut pulang ke Indonesia. Namun, ia mengklaim bahwa ketakutan ada di pihak rezim yang saat ini tengah berkuasa.
"Jadi bukan saya yang takut pulang, tapi rezim Jokowi yang takut saya pulang. Kira-kira jelas enggak? Takbir!!!," ujar dia.
Di sisi lain, pihak Istana mengklaim bahwa tidak pernah menghalangi Habib Rizieq untuk pulang ke Indonesia.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Jokowi Disebut Presiden yang Tak Punya Kemampuan oleh Peneliti Australia?
Justru, Habib Rizieq diminta berkoordinasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Arab Saudi, apabila dirinya benar-benar ingin kembali ke Ibu Pertiwi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko pada Selasa 26 November 2019 lalu.***