Cek Fakta: Disuntik Vaksin Tiongkok, Warga Zimbabwe Dikabarkan Alami Penyakit Kulit, Simak Faktanya

21 November 2020, 13:11 WIB
Ilustrasi aktivitas masyarakat Zimbabwe. /1388843/Pixabay
 
PR DEPOK – Beredar kabar yang menyebut masyarakat Zimbabwe terkena penyakit kulit berair tak lama setelah menerima suntik vaksin dari Tiongkok.
 
Kabar tersebut mencuat dari akun Facebook bernama Alding Nisty As’roma yang mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan seseorang dengan bekas luka di punggung yang diklaim sebagai masyarakat Zimbabwe disertai narasi berikut.
 
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris yang Tayang di TV Malam Ini, Pekan ke-9 Laga Perebutan Puncak Klasemen
 
Informasi keliru yang mengklaim masyarakat Zimbabwe terkena penyakit kulit berair akibat suntik vaksin dari Tiongkok. Mafindo
 
“Akibat Suntik Vaksin dari Cina , Masyarakat Zimbabwe Terkena Penyakit Kulit Ber Air. NEGARA ZIMBABWE , adalah Negara yang di Kuasai sama Negara Tiongkok ( Cina Komunis) , Mata Uang Negara Zimbabwe , Memakai Mata Uang yang Syah adalah Mata Uang Cina = Yuan..!!! Kemungkinan Besar Negara Indonesia Bisa Terjadi Seperti Zimbabwe…!!!”
 
Mafindo melaporkan, dikutip Pikiranrakyat-depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang keliru.
 
Berdasarkan hasil penelusuran, foto yang diunggah itu bukan di Zimbabwe dan luka yang terlihat bukan akibat suntik vaksin dari Tiongkok.
 
Baca Juga: Tak Cukup Dipahami Secara Harfiah, Ma’ruf Amin: Alquran Harus Jadikan Individu Berpikir Moderat
 
Bekas luka di punggung seseorang itu adalah bekas luka cambukan wanita Suku Hamar untuk membuktikan cinta yang terkait dengan upacara tradisional di Ethiopia.
 
Foto yang sama juga diunggah di artikel berjudul "The women who beg to be whipped… to show their LOVE: Brutal Ethiopian tribal ceremony sees females lashed to demonstrate dedication to their men".
 
Atau jika diterjemahkan, "Para wanita yang memohon untuk dicambuk … untuk menunjukkan CINTA mereka: Upacara suku Ethiopia yang brutal melihat wanita dicambuk untuk menunjukkan dedikasi kepada pria mereka".
 
Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Dikabarkan Beri Petunjuk Paslon Pilihan dalam Pilkada Depok, Simak Faktanya
 
Foto itu diberi narasi sebagai berikut.
 
Tubuh seorang wanita membawa luka dari pencambukan, yang dilakukan oleh seorang Maza dari suku tersebut, dan bekas luka itu dikatakan menunjukkan kapasitasnya untuk cinta. Tradisi brutal terjadi pada upacara Rite of Passage untuk pria suku.
 
Baca Juga: Kabar Duka, Legenda Timnas Indonesia Ricky Yacobi Meninggal Dunia, Diduga Alami Serangan Jantung
 
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa klaim yang menyebutkan masyarakat Zimbabwe terkena penyakit kulit berair akibat suntik vaksin dari Tiongkok adalah tidak benar.
 
Diketahui, Ethiopia memiliki kekayaan budaya yang dipegang teguh oleh suku setempat. Salah satunya Suku Hamar.
 
Suku tersebut mendiami lembah Sungai Omo dan memiliki berbagai macam tradisi yang masih dipertahankan. Salah satunya adalah tradisi wanita Suku Hamar untuk membuktikan cinta.
 
Baca Juga: Pertanyakan Tugas TNI Terkait Pencopotan Baliho, HRS Center: Dalam Rangka dan Kepentingan Apa?
 
Para wanita Suku Hamar menunjukan cintanya kepada pria melalui cara yang unik dan ekstrem, yaitu dengan sebuah cambukan.
 
Upacara cambukan ini berlangsung saat seorang anak laki-laki menjalani ritual yang menandakan dirinya akan menjadi pria dewasa.
 
Lalu, sang pria akan diminta untuk melompati tiga ekor sapi atau banteng besar sebanyak empat kali.
 
Baca Juga: Penurunan Paksa Baliho Habib Rizieq, DPR Fraksi Golkar Sebut Tidak Ada Pelanggaran oleh Pangdam Jaya
 
Sebelum pria tersebut melompat, wanita dari pihak keluarga akan dicambuk menggunakan ranting pohon yang dibuat menyerupai cambuk.
 
Cambukan ini memiliki arti tanda cinta wanita tersebut kepada pria (baik keluarga maupun bukan). Jika sudah melewati ritual ini, maka pria itu baru boleh menikah.
 
Dengan demikian, klaim yang menyebut masyarakat Zimbabwe terkena penyakit kulit berair usai menerima suntik vaksin dari Tiongkok merupakan informasi yang keliru.***
Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo

Tags

Terkini

Terpopuler