Hoaks atau Fakta: Efek Samping Vaksin Sinovac Dikabarkan Memperbesar Alat Kelamin, Simak Faktanya

- 8 Januari 2021, 11:08 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Sinovac.
Ilustrasi vaksin Covid-19 Sinovac. /Pixabay.

PR DEPOK - Beredar kabar adanya jurnal terbitan Inggris yang menyebutkan vaksin Sinovac memberi efek samping membesarkan alat kelamin.

Kabar tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Agus Papa Jenggott pada 7 Januari 2021

Akun Facebook Agus Papa Jenggott mengunggah foto media cetak atau koran dengan narasi sebagai berikut:

Baca Juga: Datang Lebih Cepat Dari Jadwal, Gisel Sudah Tiba di Polda Metro Jaya Sebelum Pukul 10.00 WIB

"Dalam sebuah jurnal terbitan Inggris misalnya, vaksin Sinovac disebutkan memberi efek samping pembesaran alat kelamin. Lelaki yang sudah disuntik vaksin buatan China tersebut disebutkan alat vitalnya memanjang sampai 3 inchi.”

Mafindo melaporkan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 8 Januari 2021, kabar adanya jurnal Inggris yang menyebutkan vaksin Sinovac memiliki efek samping pembesaran alat kelamin adalah klaim keliru atau hoaks.

Faktanya, klaim itu adalah informasi palsu. Jurnal yang disebut mengklaim kabar itu adalah studi palsu yang telah disunting sedemikian rupa.

Jubir vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia menegaskan bahwa kabar itu adalah hoaks.

Baca Juga: Hendropriyono Tanggapi Kericuhan di Capitol AS: Kapitalisme Justru Merusak Demokrasi itu Sendiri

“Hoax lah… mana ada jurnal ilmiah pakai bahasa seperti itu. Lagian vaksin kita kan bukan rekombinan,” kata dia.

Sejauh ini, kata dia ada dua vaksin Covid-19 yang sudah mengumumkan efektivitasnya yakni Pfizer-BioNTech dan Modern.

Baik data uji klinis Pfizer-BioNTech maupun analisis efikasi Moderna dari studi fase 3 maupun vaksinnya tidak menunjukkan pembesaran alat kelamin sebagai salah satu risiko atau efek samping.

Sementara itu, berdasarkan situs pengecekan fakta Snopes, informasi mengenai vaksin Sinovac dapat membuat penis membesar hingga 3 inci adalah salah.

Baca Juga: Desak Risma Tangani ‘Manusia Silver’, Teddy Gusnaidi: Minta Jajaran Ibu Bina Mereka

Adapun jurnal yang beredar adalah studi yang telah diedit sedemikian rupa.

Studi asli yang diterbitkan The New England Journal of Medicine berjudul ‘Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine’ telah diedit menjadi ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.

Salah satu bukti bahwa studi itu telah diedit terlihat dari adanya kesamaan metode yang digunakan dalam jurnal palsu tersebut.

Hasil penelusuran di situs NEJM juga tidak ditemukan jurnal berjudul ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.

Baca Juga: Pakar Ekspresi Komentari Bahasa Tubuh Gisel Ketika Minta Maaf ke Publik

“Studi itu tipuan. Kesalahan ejaan dan tata bahasa dan jelas bahasa non-akademis yang terkandung dalam artikel dengan mudah menunjukkan bahwa itu dimaksudkan untuk menjadi humor, tetapi bukti pasti dapat ditemukan dalam fakta bahwa artikel tersebut menyalin dan menempel seluruh bagian dari studi nyata, yang sebenarnya diterbitkan di New England Journal of Medicine pada 10 Desember 2020,” tulis Snopes.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kabar mengenai adanya jurnal Inggris yang mengklaim vaksin Sinovac memiliki efek samping pembesaran alat kelamin adalah informasi yang salah dan termasuk dalam kategori Konten Palsu.***

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x