Cek Fakta: Vaksin Sinovac Dikabarkan Tak Masuk ke Tubuh Jokowi, SImak Faktanya

- 18 Januari 2021, 08:42 WIB
Joko WIdodo (Jokowi) saat vaksinasi Covid-19 di Istana Negara .
Joko WIdodo (Jokowi) saat vaksinasi Covid-19 di Istana Negara . /Instagram.com/@nah.project

PR DEPOK - Beredar kabar yang menyebutkan bahwa vaksin Sinovac tidak masuk ke dalam tubuh Jokowi karena cairannya masih utuh dalam alat suntik saat dicabut.

Kabar itu dibagikan oleh akun Facebook bernama Muji Hartati pada 15 Januari 2021 berupa video yang memperlihatkan proses suntik vaksin Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 13 Januari 2021 lalu.

Pada video itu terdapat narasi "Cairan nya Masih Utuh Udah di Cabut Aaaja Mao Bohongin Rakyat Hadehhh" dan akun Muji Hartati menuliskan narasi "COBA PELOTOTI GUYS … CAIRAN VAKSIN MASIH UTUH"

Baca Juga: Cara Daftar PIP SD SMP SMA untuk Dapatkan Uang Bantuan Pendidikan hingga Rp1 Juta dari Kemendikbud

Setelah ditelurusi lebih jauh, kabar yang menyebutkan bahwa vaksin Sinovac tidak masuk ke dalam tubuh Jokowi karena cairannya masih utuh dalam alat suntik saat dicabut adalah klaim keliru.

Turn Back Hoax di situs resminya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 18 Januari 2021, memberikan fakta sebenarnya.

Faktanya, Ketua PB IDI dr. Daeng Mohammad Faqih menegaskan bahwa penyuntikkan yang dilakukan oleh Prof. dr. Abdul Muthalib yang juga menjadi vaksinator Jokowi sudah benar.

Baca Juga: Ombak Besar Hantam Pesisir Pantai Manado hingga Air Laut Banjiri Kawasan Bisnis Terbesar di Sulut

Pernyataan dr. Daeng ini juga sekaligus membantah terkait surat terbuka dari dokter asal Cirebon, dr. Taufiq Muhibbuddin Waly yang menyebut bahwa vaksinasi tersebut telah gagal dan harus diulangi.

"Setelah melihat berkali-kali video itu dan berdiskusi dengan para dokter serta para perawat senior, maka saya menyimpulkan bahwa vaksinasi yang Anda lakukan gagal," tulis dr.Taufiq.

Menurut Taufiq, suntikan vaksin seharusnya menembus otot, atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai intramuskular dan dilakukan dengan tegak lurus 90 derajat.

Baca Juga: BPUM UMKM Rp2,4 Juta Diperpanjang, Ini Cara Pendaftarannya

Kata dia, penyuntikkan vaksin Covid-19 ke tubuh Presiden Joko Widodo tidak dilakukan dengan benar, maka vaksin tidak menembus otot dan tidak akan memiliki efek perlindungan.

Taufiq juga menyinggung risiko terjadinya Antibody Dependent Enhancement (ADE), kondisi di mana virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain dan menyebabkan masalah kesehatan.

Menanggapi pernyataan tersebut. Daeng Mohammad Faqih selaku Ketua PB IDI juga telah menegaskan bahwa tulisan dari dr. Taufiq merupakan suatu opini dari penulis dan bukan berdasarkan data serta kajian ilmiah.

Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud yang Tayang di TVRI pada Senin 18 Januari 2021

"Itu opini karena pertama, yang bersangkutan tidak ada di tempat saat penyuntikkan. Jadi dia tidak tahu kondisi di sana," ujar dr. Daeng.

Daeng juga menegaskan bahwa penyuntikan yang dilakukan oleh Prof. Abdul Muthalib sudah benar, mengingat, dirinya juga disuntik oleh orang yang sama.

“Kedua, kenapa saya bantah, saya juga disuntik oleh orang yang sama yang menyuntik presiden, masuk ke otot suntikannya,” tegas dr Daeng.

Baca Juga: Program Bansos Jangka Panjang hingga 2021, Begini Cara Daftar BPNT Rp200 Ribu

Terkait reaksi ADE yang bisa muncul usai vaksinasi virus Corona, juga dibantah oleh dr Daeng.

Ketua PB IDI itu menjelaskan bahwa vaksin Sinovac sudah diuji klinis oleh PT Bio Farma dan penelitu dari Universiras Padjadjaran. Dalam hasil penelitian yang dilaporkan ke BPOM, tidak ditemukan adanya reaksi tersebut.

“Maka sekali lagi saya tegaskan, itu hanya opini karena penulis tidak berdasarkan fakta dan uji klinis. Sehingga pendapat itu tidak boleh diikuti, tidak valid, dan tidak kredibel,” tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Senin, 18 Januari 2021: Virgo, Jangan Abaikan Orang Lama

PB IDI, menurut dr Daeng, telah berkoordinasi dengan IDI Cirebon sebagai organisasi profesi yang menaungi dr Taufiq Waly. Ke depannya, ia berharap dokter-dokter dapat mengeluarkan pendapat tentang vaksin berdasarkan data ilmiah dan hasil uji klinis.

Sementara itu, penyuntik vaksin Prof.dr. Abdul Muthalib mengaku sedikit gemetaran saat menyuntikan vaksin Covid-19 ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya hal ini untuk pertama kalinya ia lakukan sepanjang karirnya di dunia kesehatan.

“Ya namanya menyuntik orang pertama di Indonesia, tentu ada perasaan itu juga. Tapi pada saat penyuntikan itu tidak masalah hanya penyuntikan saja gemetaran,” ujar Abdul Muthalib di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga: Cek Daftar Harga Emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS di Pegadaian Hari Ini

Namun demikian, Abdul Muthalib mengaku besyukur tidak ada halangan saat dirinya menyuntikan vaksin Covid-19 tersebut ke Presiden Jokowi. Presiden Jokowi juga tidak merasakan sakit pada saat disuntikan.

“Alhamdulilah saya berhasil menyuntikan vaksin ke Bapak Presiden. Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali,” katanya.

Kemudian untuk menanggapi video yang mengklaim vaksin Sinovac tidak masuk ke dalam tubuh Jokowi karena cairannya masih utuh dalam alat suntik saat dicabut juga dapat disimak ulang melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden yang menampilkan siaran langsung penyuntikan vaksin ke Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Senin 18 Januari 2021, Mulai Pukul 09.30 hingga 16.00 WIB

Jika diamati, sekira 9 detik jarum suntik menancap di tubuh Jokowi sejak menit ke 32 detik ke 4 hingga detik ke 13.

Dengan memperhatikan menit 32 detik ke 4, dapat dilihat bagian hitam pada alat suntik, masih jauh dari jarum suntik dan pada bagian berwarna tosca atau vaksin.

Sementara pada menit ke 32 detik ke 13, bagian hitam suntikan itu telah menempel atau dekat sekali dengan bagian berwarna tosca. Itu berarti bahwa cairan vaksin sudah keluar dari suntik dan masuk ke tubuh Jokowi.

Baca Juga: Sebut Ada Pihak yang Ingin Memecah Belah, FH: Konsep Dasar Agama kok Dijadikan Ancaman Republik

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kabar yang mengklaim vaksin Sinovac tidak masuk ke dalam tubuh Jokowi karena cairannya masih utuh dalam alat suntik saat dicabut adalah klaim yang keliru dan termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x